JAKARTA, RAKYATSULSEL - Setelah ditunjuk oleh Probowo Subianto sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, beredar foto Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A di media sosial yang menunjukkan kesederhanaan beliau sebagai ulama. Foto tersebut memperlihatkan Nasaruddin Umar sedang naik ojek online (Ojol) yang bertuliskan uber pada helm driver.
Penampakan tersebut membuat pengguna media sosial memberikan tanggapan yang berbeda-beda. Sebagian besar memberikan apresiasi atas kesederhanaan yang diperlihatkan Imam Besar Masjid Istiqlal.
Selain itu, beliau sangat aktif dalam membawakan pengajian. Mulai dari pengajian dalam sekala besar sampai dengan yang terkecil. Mulai dari masjid besar sampai dengan musollah. Dan dari jamaah mengengah ke atas, hingga jamaah akar rumput. Sebagai seorang ulama, Nasaruddin Umar telah mendedikasikan diri beliau untuk umat. Semua lapisan umat muslim, dari dalam negeri hingga luar negeri.
Bahkan, dalam pengajian subuh yang beliau asuh. Tidak jarang beliau membawa kendaraan sendiri untuk berangkat ke tempat pengajian dan masjid-masjid. Meskipun beliau telah diberi fasilitas ajudan dan driver sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Jadwal pengajian beliau hingga Prabowo Subianto mengamanahkannya sebagai Menteri Agama Republik Indonesia hamper setiap hari dengan jamaah yang berbeda. Bahkan oleh Prabowo, beliau tetap diminta untuk menjalankan rutinitas pengajian yang beliau asuh.
Nasaruddin Umar juga memahami tatakelola dan seluk-beluk pesantren. Beliau memiliki pesantren dibeberapa daerah, yang dirintis dari nol. Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung didirikan pada tanggal 18 September 2000, saat ini sudah didirikan dan dilakukan pengembangan pembangunan cabang di berbagai provinsi.
Misalnya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe telah beroperasi sedangkan di Baubau dalam proses pembangunan, Banten di Pandeglang juga sudah beroperasi, sedangkan di Jawa Barat Cianjur, Kalimantan Utara, Lampung dan Sulawesi Barat masih dalam proses pembangunan dan pengembangan.
Saat ini, Nasaruddin Umar memimpin pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang. Tahun 2022, diangkat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat melalui mukhtamar ke-15 di Sengkang, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. Tidak butuh waktu lama, tangan dinginnya telah berhasil mentransformasikan Pondok Pesantren As'adiyah dengan wajah baru. Mulai dari pembangunan infrastruktur, fasilitas dan banyak yang lainnya. Termasuk asrama santri dengan khas bangunan rumah Suku Bugis.
Banyak Yang Lupa, Nasaruddin Umar NU
Beragam spekulasi yang muncul. Setelah Probowo Subianto memanggil Nasaruddin Umar ke Kertanegara. Bahkan setelah mendapatkan pembekalan di Hambalang, spekulasi masih tetap bermunculan. Banyak yang mempertanyakan ke-NU-annya.
Padahal kaderisasi Nasaruddin Umar di Nahdlatul Ulama (NU) cukup paripurna. Mulai dari bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Alauddin, sekarang UIN Alauddin Makassar. Jika berbicara di forum PMII, selalu ia sampaikan bahwa ia menjual motornya untuk melakukan kaderisasi di PMII. Saat ini disebut Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII.
Karena kecerdasannya dibidang agama. Nasaruddin Umar dipilih menjadi katib Suriyah Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan (Sul-Sel) oleh Al Magfullah Gurutta K.H. M. Sanusi Baco, LC. Setelah menyelesaikan sarjana lengkapnya, Nasaruddin Umar melanjutkan pendidikan pascasarjana hingga meraih doctor di IAIN Ciputat, sekarang UIN Jakarta.
Setelah di Jakarta. Ia aktif di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU). Mulai dari kepengurusan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi sampai dengan Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf saat ini. Pada masa Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A sebagai Ketua Umum PB NU, Nasaruddin Umar sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sedangkan pada kepemimpinan Gus Yahya diamanahi sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.
Nasaruddin Umar NU dua puluh empat karat. Di luar negeri, baik di Timur Tengah maupun Barat, beliau konsisten mengkampanyekan Islam Wasathiyah ala NU. Bahkan karena ketawadhuan beliau kepada Paus Fransiskus saat kunjungannya ke Istiqlal. Nasaruddin Umar menjadi perbincangan dunia, saat beliau mencium kening Sang Faus. Dari Indonesia, sebagai Imam Besar Masjid istiqlal, Nasaruddin Umar dinggap sebagai Tokoh Toleransi Dunia.
Muhammad Aras Prabowo, Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. (*)