Project Energi Terbarukan oleh Tim Teknik UMI Sukses Dukung Pendidikan Berkelanjutan di Pulau Terpencil Pangkep

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Inisiatif pengembangan energi terbarukan sukses mendukung pendidikan berkelanjutan di SMU 15 pulau Sabaru, Kab. Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Berlokasi di pulau terpencil dan sulit untuk memenuhi kebutuhan kurikulum pembelajarannya, sekolah ini menjadi target proyek pengabdian yang dipimpin oleh Dr. Eng. Kusno Kamil, ST, Meng.Mngt dari Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Inisiatif ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Skema Hibah Alumni (Alumni Grant Scheme) dan diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia. Kegiatan ini sempat tertunda akibat cuaca ekstrem, namun pengerjaan instalasi panel surya, sistem jaringan internet, pembelajaran digital dan system kelas jarak jauh akhirnya dapat terselesaikan pada Mei 2024.

Dr Kusno, dalam keterangan resminya, Kamis (21/11/2024), menjelaskan, setelah satu semester beroperasi, performa pembangkit listrik tenaga surya, efektifitas pembelajaran jarak jauh termasuk pemenuhan kurikulum kemudian dievaluasi pada pertengahan November 2024 ini.

"Diawali dengan survey kelayakan proyek pada Februari 2023 dilengkapi dengan pertemuan masyarakat berupa diskusi kelompok terarah (FGD)," ujarnys.

Pertemuan ini mengidentifikasi berbagai masalah masyarakat khususnya di bidang pendidikan sekolah menengah, dimana kebanyakan guru mata pelajaran sulit mencapai sekolah karena menempuh perjalanan laut dari pulau lain yang seringkali terganggu tingginya ombak dan cuaca buruk.

Pemenuhan kurikulum menjadi terhambat sedangkan model ideal pembelajaran di lokasi terpencil berupa kelas jarak jauh terkendala terbatasnya jaringan listrik dan internet.

"Laboratorium komputer bantuan pemerintah menjadi mubazir tidak terpakai karena terbatasnya tenaga Listrik. Pembangkit listrik (Genset) yang dimiliki sekolah hanya mampu melayani seperangkat komputer untuk keperluan administrasi sekolah," sambungnya.

Wakil Dekan III Fakultas Teknik UMI itu menjelaskan, kondisi ini diperparah akibat naiknya harga bahan bakar Genset ditambah biaya transportasi dari ibukota kabupaten Pangkep.

  • Bagikan