MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi Program 3 Juta Rumah sebagai upaya mengatasi backlog perumahan sekaligus menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi nasional (Kementerian PUPR, 2023).
Sebagai salah satu bank yang memiliki core business di sektor pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) memainkan peran kunci dalam mendukung program ini dengan mengadopsi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) (Laporan Tahunan BTN, 2023). BTN menargetkan diri sebagai ESG Champion dengan berbagai strategi, salah satunya adalah pembiayaan perumahan rendah emisi.
ESG dan Transformasi Bisnis BTN
ESG telah menjadi standar global dalam operasional bisnis berkelanjutan, di mana sektor perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong implementasinya (World Economic Forum, 2023). BTN sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan melihat bahwa penerapan ESG bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan.
Fokus utama BTN dalam mendukung ESG adalah dengan mengembangkan skema pembiayaan perumahan berbasis ekonomi hijau, yang tidak hanya memberikan akses kepemilikan rumah yang lebih luas bagi masyarakat tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon (Bank Indonesia, 2023).
Strategi BTN dalam Mewujudkan Pembiayaan Perumahan Rendah Emisi
BTN telah merancang berbagai strategi untuk menjadikan pembiayaan perumahan rendah emisi sebagai model bisnis berkelanjutan. Beberapa langkah utama yang dilakukan BTN meliputi:
- Pengembangan Skema KPR Hijau
BTN mengembangkan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau yang ditujukan untuk mendanai perumahan berbasis konsep ramah lingkungan (Laporan Keuangan BTN, 2023). Skema ini melibatkan pengembang yang membangun hunian dengan standar efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan air dan limbah yang baik. - Kemitraan dengan Pengembang Properti Hijau
BTN berkolaborasi dengan pengembang properti yang berkomitmen membangun rumah rendah emisi (REI, 2023). Dengan pendekatan ini, BTN tidak hanya menyediakan akses pembiayaan yang lebih murah bagi end-user, tetapi juga mendorong industri properti untuk beralih ke model pembangunan berkelanjutan. - Insentif bagi Nasabah dan Pengembang
BTN menawarkan insentif bagi pembeli rumah hijau, seperti suku bunga lebih rendah dan persyaratan KPR yang lebih ringan (Otoritas Jasa Keuangan, 2023). Selain itu, pengembang yang membangun perumahan hijau juga diberikan fasilitas pendanaan dengan skema yang lebih kompetitif. - Penerapan Teknologi dalam Proses Pembiayaan
Digitalisasi menjadi faktor kunci dalam mempercepat realisasi program pembiayaan hijau. BTN menerapkan sistem digital end-to-end dalam proses pengajuan KPR, penilaian properti, hingga monitoring dampak lingkungan dari proyek perumahan yang dibiayai (McKinsey & Company, 2023). - Penyusunan Standar ESG dalam Kredit Properti
BTN menetapkan kriteria ESG dalam penyaluran kredit perumahan, di mana setiap proyek yang dibiayai harus memenuhi standar keberlanjutan tertentu, seperti efisiensi energi dan pemanfaatan sumber daya terbarukan (Sustainable Banking Network, 2023).
Inspirasi dan Ide Inovatif dalam Pembiayaan Perumahan
Dalam menghadapi tantangan transisi menuju perumahan berkelanjutan, ada beberapa ide inspiratif yang dapat diterapkan oleh BTN maupun sektor perbankan lainnya:
- Skema Crowdfunding Properti Hijau: Melibatkan masyarakat dalam pendanaan proyek perumahan hijau melalui platform investasi digital, sehingga lebih banyak individu bisa berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan (Harvard Business Review, 2023).
- Penerapan Blockchain dalam KPR Hijau: Memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam proses KPR hijau, sehingga meminimalisir risiko fraud dan meningkatkan kepercayaan investor (MIT Technology Review, 2023).
- Green Mortgage Bonds: Menerbitkan obligasi berbasis ekosistem hijau yang hasilnya digunakan untuk mendanai proyek perumahan rendah emisi (OECD, 2023).
- Kemitraan dengan Startup Teknologi Hijau: Menggandeng perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi hijau untuk menciptakan solusi inovatif dalam pembangunan rumah ramah lingkungan (Forbes, 2023).
Mendorong Peran BTN Sebagai ESG Champion
Untuk benar-benar menjadi ESG Champion, BTN harus terus melakukan inovasi dan meningkatkan kesadaran baik di internal perusahaan maupun di industri properti. Hal ini bisa dilakukan melalui edukasi kepada pengembang, memberikan stimulus kepada konsumen yang memilih rumah hijau, serta aktif membangun ekosistem pembiayaan perumahan berkelanjutan (World Bank, 2023).
Keberhasilan BTN dalam menjalankan perannya tidak hanya akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial, tetapi juga memperkuat posisi bisnisnya di sektor perbankan nasional. Dengan memanfaatkan momentum Program 3 Juta Rumah, BTN berpeluang besar untuk menjadi motor penggerak dalam kebangkitan ekonomi Indonesia berbasis prinsip ESG (Kementerian Keuangan RI, 2023). (***)
Penulis: Muh Alif
Jurnalis RAKYATSULSEL