MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Maraknya pengendara melawan arus di Jalan Dr Leimena dikeluhkan oleh sejumlah pengendara lain yang terdampak. Jalan yang seharusnya hanya satu arah itu kembali macet parah akibat pengendara mobil maupun motor nekat menerobos arus lalu lintas.
Banyaknya pengendara yang melawan arus di jalan tersebut kembali viral di media sosial (medsos), Selasa (18/2/2025). Meski diketahui, masalah ini sebenarnya bukan lagi rahasia umum bagi sebagian masyarakat Kota Makassar, utamanya yang bermukim di wilayah Kecamatan Manggala dan setiap harinya melewati Jalan Dr Leimena.
Dalam video viral yang direkam seorang pengendara perempuan dari atas mobil terlihat puluhan pengendara melawan arus. Bukan hanya pengendara sepeda motor, tapi juga mobil yang berdampak pada kemacetan parah di jalan tersebut.
"Inikan satu jalur, jalan Antang Raya (Jalan Dr Leimena) yang tembus dari Jalan Perintis. Melanggar ki ini pak, kita yang bikin macet ini Antang (Manggala) yang sebenarnya Antang tidak macet," keluh seorang perempuan dalam video viral itu.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh seorang warga Nipa-Nipa Raya, Kecamatan Manggala bernama Roi. Hampir setiap hari mengaku terjebak di jalan tersebut, utamanya di jam pulang kerja, antara pukul 15.00 Wita hingga pukul 17.30 Wita.
"Kalau di situ (Jalan Dr Leimena), utamanya dari pertigaan ke arah Jalan Perintis hampir setiap hari macet. Apalagi kalau jam pulang kerja, hari Sabtu dan Minggu ji biasanya agak landai, tapi kalau hari kantor macet parah," ungkap Roi.
Iapun menyoroti soal manfaat Pos Polisi Lalu Lintas (Lantas) Polrestabes Makassar yang telah dibangun di Jalan Dr Leimena. Roi menyebut, Pos Lantas tersebut tidak berfungsi mengingat anggota Polantas jarang terlihat di lokasi, sehingga masyarakat marak melakukan pelanggaran dengan melawan arus.
"Padahal adaji Pos Polisi di situ, tapi jarang terlihat orangnya (Anggota Polantas). Masyarakat juga tidak takut melanggar karena tidak ada tindakan tegas," ungkapnya.
Terakhir, Roi berharap kepolisian dan pihak terkait lainnya mencari solusi mengatasi masalah ini. Mengingat banyak masyarakat memilih melawan arah dikarenakan jalur untuk mengarah ke Jalan Perintis Kemerdekaan cukup jauh.
"Harus ada solusinya, kalau motor sebenarnya adaji jembatan kecil untuk menyebrang, tapi itu juga kadang macet karena hanya satu motor yang bisa lewat. Tapi kalau mobil harus putar ke arah Tello, jauh ki," tukasnya.
Kasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Muhammadi Mukhtari saat dikonfirmasi mengenai video viral maraknya pengendara yang melawan arah di Jalan Dr Leimena, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut.
Mantan Kapolsek Panakkukang itu mengklaim selama ini pihaknya atau anggota Satlantas Polrestabes Makassar selalu berjaga di jalan tersebut, baik pagi maupun sore hari tepat di jam pulang kantor.
"Untuk kegiatan kelalulintasan di sana (Jalan Dr Leimena) itu kami setiap pagi dan sore ada anggota lantas yang terplotting (ditugaskan). Informasi juga menjadi atensi kami," kata Mukhtari melalui sambungan telepon WhatsApp.
Mengenai Pos Lantas Polrestabes Makassar di Jalan Dr Leimena yang ikut disorot masyarakat dikarenakan personel Satlantas jarang terlihat di tempat tersebut, Mukhtari menyebut anggotanya memang hanya melakukan pengaturan lalu lintas pada pagi dan sore hari.
"Bukan 24 jam (stanby di Pos Lantas). Pada saat kepadatan, kantor masuk, anak-anak sekolah masuk, dan di kondisi kantor bubaran, sore, kita berjaga di situ," ungkapnya.
Dengan maraknya pelanggaran lalu lintas di Jalan Dr Leimena, iapun mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan tidak melawan arus. Utamanya sekarang ini anggota Satlantas Polrestabes Makassar sedang melaksanakan giat Operasi Keselamatan Pallawa 2025.
"Kami imbauan sama masyarakat, mumpung juga ini operasi keselamatan (berlangsung), kami imbau masyarakat jangan melawan arus. Usaha kita sudah menaruh anggota pagi dan sore, nanti kalau perlu kami libatkan polsek," pungkasnya. (Isak/B)