"Untuk bisa menjual produk ke luar negeri, kami mengikuti program pelatihan dan difasilitasi dengan pameran, baik di dalam maupun luar negeri. Dukungan dari Kementerian dan bank-bank besar seperti BI dan BRI sangat besar peranannya," kata Ade.
Kini, Kopi Leluhur telah diekspor ke berbagai negara seperti Mesir, Hongkong, dan Australia. Jenis kopi yang diminati bervariasi, dengan kopi robusta untuk Mesir dan kopi arabika untuk Eropa.
Meski sudah sukses menembus pasar internasional, Ade mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah mempertahankan peluang tersebut, yang menurutnya terletak pada menjaga kepercayaan buyer.
"Untuk mempertahankan minat buyer, terutama dari luar negeri, yang terpenting adalah kepercayaan. Bisnis harus berjalan dengan sistem yang baik, tetapi hubungan silaturahmi juga harus tetap diperkuat seperti keluarga," pungkasnya.
Saat ini, Ade telah menjual puluhan ton kopi di Indonesia dan luar negeri, memiliki dua kafe di Makassar, dan memiliki mimpi besar untuk membuka cabang di luar Pulau Sulawesi. "Kuncinya adalah kemauan yang kuat," tandasnya. (Hikmah/B)
