NasDem Menang, RMS “Ngacir”

  • Bagikan

Sebagai pengamat politik, Hasrullah menilai RMS memiliki peran besar dalam membesarkan Partai NasDem di Sulawesi Selatan. Seharusnya, kata dia, RMS tetap bertahan dan berjuang di NasDem, mengingat prospek partai tersebut yang dinilai cukup baik.

"Tapi sebenarnya kami sebagai pengamat politik melihat yang membesarkan NasDem di Sulawesi Selatan adalah Pak Rusdi Masse. Saya menganggap mestinya tetap harus bertahan berjuang di garis NasDem, karena saya melihat NasDem ini punya prospek partai yang diusung oleh Surya Paloh untuk tetap menjadi partai yang di ruling class," tambahnya.

Namun, Hasrullah juga menduga adanya tekanan internal dan eksternal yang membuat RMS merasa tidak nyaman di NasDem.

"Tapi mungkin karena ada tekanan internal dan eksternal sehingga ketidaknyamanan itu harus berupaya keras untuk keluar dari NasDem," ujarnya.

Ia menekankan keputusan akhir berada di tangan RMS, mengingat posisinya yang kuat di NasDem Sulsel, bahkan berhasil mengantarkan istrinya menjadi wakil gubernur.

"Tapi itu tergantung dari pikiran dan komitmen Pak RMS yah, karena dia sekarang yang besar di Sulsel NasDem kan, bahkan kemarin dalam Pilgub itu mampu menghantarkan istrinya untuk menjadi wakil gubernur," tukasnya.

Mengenai isu kepindahan RMS ke PSI, Hasrullah menilai bahwa PSI identik dengan Joko Widodo. Namun, ia belum dapat memastikan apakah kepindahan tersebut akan memberikan keuntungan politik bagi RMS.

"PSI itu kan identik dengan Jokowi. Tapi saya belum tahu yah, saya mau melihat mendalami khusus ada overtunity politik kalau dia pindah ke sana, mungkin apakah posisinya lebih nyaman," tambahnya.

Hasrullah mengakui RMS adalah politisi yang cemerlang di Sulsel. Terbukti dengan keberhasilannya mengantarkan kader NasDem ke berbagai posisi strategis.

"Saya melihat Rusdi Masse sebagai politisi yang cukup cemerlang di Sulsel, mampu menghantarkan NasDem di Sulsel menempatkan kadernya di DPR dan di mana-mana yah. Saya sebagai orang yang mengamati mestinya ada ketidaknyamanan aja sehingga dia melakukan seperti itu," jelasnya.

Ia pun mempertanyakan apakah RMS telah menghitung kalkulasi politiknya jika pindah ke PSI.

"Faktor internal dan juga pengaruh eksternal dari PSI itu. Tapi persoalannya apakah Rusdi Masse sudah menghitung secara kalkulasi apakah dengan kepindahan itu mampu mengangkat kesuksesannya mengcopy paste yang diraih di NasDem di Sulsel itu yang buat tanda tanya," lanjutnya.

Dr. Hasrullah menilai PSI sebagai partai baru di Sulsel yang belum menunjukkan gregetnya, berbeda dengan NasDem yang memiliki basis kuat dan kader-kader terbaik.

"Karena PSI di Sulsel itu barang baru dan saya kira gregetnya tidak kelihatan gitu. Saya melihat seperti itu. Tapi kalau NasDem wajar yah karena lebih besar kemudian banyak kader kader di situ yang menempatkan kader-kader terbaiknya bukan hanya di DPR provinsi bahkan Rudianto duduk di sana. Jadi saya melihat ada ketidaknyamanan aja saya melihat seperti itu," tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Rizal Fauzi, ketika dihubungi, enggan memberikan komentar terkait isu ini. "Saya belum update isunya terkait itu, jadi saya tidak bisa berkomentar apapun," ujarnya. (Nanila-Isak/C)

  • Bagikan