Imran berharap PSC 119 Pinrang dapat memberikan informasi yang jelas bagaimana mengembangkan layanan kegawatdaruratan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur, sehingga sistem pelayanan dapat berjalan lebih baik, efektis dan efisien.
“Kami berharap bisa disajikan informasi dari awal bagaimana PSC 119 Pinrang mengembangkan berbagai terobosan di bidang layanan kegawatdaruratan, sehingga kami juga nantinya nantinya bisa melakukan perbaikan-perbaikan layanan di Kabupaten Luwu Utara,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Medis PSC 119 Kabupaten Luwu Utara, dr. Aris Abidin mengatakan studi tiru dilakukan sebagai wadah untuk saling bertukar informasi. Selain tentunya untuk menjalin silaturahmi antara Luwu Utara dan Pinrang.
“Studi tiru ini kita lakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan ke depan sehingga kita juga bisa menghadirkan dan menyiapkan layanan yang lebih baik lagi,” jelas Aris Abidin, dokter ahli bedah yang cukup dikenal di Luwu Raya ini.
Dikatakan Aris, penyediaan dan pengelolaan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) melalui layanan PSC 119 yang profesional dan bertanggung jawab wajib dilakukan dalam rangka mendukung upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
“Inovasi yang dikembangkan teman-teman PSC 119 Pinrang ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita di Kabupaten Luwu Utara untuk menciptakan layanan yang cepat, mudah, terjangkau dan terukur,” tandasnya.
Dalam studi tiru ini, pihak PSC 119 Pinrang menampilkan informasi terkait berita Kesehatan dan kegiatan tim Laser, lokasi fasilitas layanan Kesehatan di Pinrang yang memudahkan rujukan sesuai lokasi TKP, alamat praktek dokter dan bidan di Pinrang.
Selain itu, inovasi PSC 119 Pinrang ini, juga dapat menampilkan informasi ketersediaan darah di PMI Kabupaten Pinrang secara real time. Terobosan-terobosan inilah yang coba diterapkan dengan formulasi berbeda guna mendukung pembangunan kesehatan di Luwu Utara. (*)