Kagum Potensi DDI, IAS Harap Alumni Bisa Isi Posisi Strategis

  • Bagikan
Ilham Arief Sirajuddin hadir sekaligus menjadi pembicara dialog kebangsaan pada acara Musyawarah Wilayah II Pengurus Wilayah DDI di Asrama Haji Sudiang, Sabtu (20/8/2022).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin berharap Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) yang sudah menelorkan ribuan alumni harus sanggup mengisi atau menguasai sektor-sektor strategis di negeri ini. Caranya, antaralumni harus sanggup membangun etos dan filosofi semut.

"Semut itu suka saling membantu, bergotong royong, saling menopang. Sehingga menjadikan mereka komunal yang sangat andal menghadapi segala tantangan dan enggan tercerai-berai," kata IAS saat hadir di Musyawarah Wilayah II Pengurus Wilayah DDI di Asrama Haji Sudiang, Sabtu (20/8/2022).

Ilham melanjutkan, tolak ukur kekuatan atau kesuksesan sebuah ormas Islam besar itu ada pada kemampuan alumninya berdedikasi untuk bangsa.

"Aktualisasi kemampuan DDI sebagai ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah itu sudah tidak diragukan lagi. Punya 603 pesantren dan madrasah di Sulsel dengan 186 ribu santri. Belum lagi ada 8 perguruan tinggi di bawah DDI di Sulsel," ujar IAS yang mengaku mengidolakan sosok AGH Ambo Dalle, pendiri DDI.

Tapi, yang perlu diukur saat ini mengenai alumninya. " Saya yakin, DDI akan jauh menjadi sebuah kekuatan sosial, politik, bahkan ekonomi jika saja alumninya benar-benar sanggup mengisi sektor strategis di negeri ini," imbuh IAS.

IAS didaulat menjadi salah satu narasumber pada dialog kebangsaan yang juga menghadirkan Kepala Region 10 BSI Sulsel, Andi Asni. Salah satu alumni terbaik DDI, Nurhasan bertindak sebagai moderator.

DDI berawal dari pendirian Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Mangkoso pada 21 Desember 1938. Lembaga ini memiliki cabang tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Kepulauan Maluku. (*)

  • Bagikan