Ketua Karang Taruna Sulsel Sesalkan Kasus Bullying di SD Negeri Mangkura

  • Bagikan
ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Karang Taruna Sulawesi Selatan, Harmansyah angkat bicara terkait kasus bullying yang kerap terjadi di dunia pendidikan. Salah satunya terjadi di SD Negeri Mangkura.

Harmansyah mengatakan, dampak bullying harus diwaspadai karena menimbulkan kesenjangan sosial. Hal ini perlu jadi perhatian serius bagi para pelaku pendidikan.

"Kasus yang terjadi di SD Negeri Mangkura sungguh di luar nalar pemikiran ketika kami memposisikan diri sebagai orang tua. Foto murid di-upload hanya gara-gara yang paguyuban yang tidak dituntaskan, itu kan gila, efek seperti ini bisa menimbulkan gangguan mental, rendah diri bahkan depresi kepada anak," kata Harmansyah, Minggu (21/8/2022).

Harmansyah bahkan meminta kasus seperti ini diperhatikan dengan serius, tidak boleh dianggap sepele. Sebab kata dia, iuran paguyuban itu sifatnya partisipatif, bukan suatu kewajiban, jangan ada menimbulkan kesenjangan di dalam lingkungan pendidikan negeri seperti ini.

"Kami paham soal kenyamanan anak tapi tidak semua memiliki tingkat perekonomian dan kemampuan yang sama," ujarnya.

"Yah kalau ada orang tua murid yang sok-sok mau kenyamanan anak yah di sekolahkan di swasta aja dong yang punya fasilitas lebih, tindakan berlebih ini sekali lagi kami minta ditindaki dengan baik. Yang perlu dikedepankan adalah keserasian sosial bukan menimbulkan kesenjangan sosial," imbaunya.

Harmansyah juga menyebutkan, pihak komite sekolah harusnya paham kondisi seperti ini, bukan malah ikut menyalahkan orang tua siswa hanya lantaran tak ikut menyumbang kegiatan paguyuban.

"Mungkin uang 20 ribu atau 50 ribu bagi orang kaya tidak ada artinya. Tapi harus dipikirkan juga orang tua yang ekonominya di bawah. Harus dipikirkan dampaknya bagi anak-anak kita di lingkungan sekolahnya. Kasihan mereka," tegasnya. (*)

  • Bagikan