Meskipun diakui, banyak anggaran untuk kondisi sosial menekan inflasi dan memepertahankan daya beli masyarakat di Indonesia secara umum. Maupun Sulsel khususnya.
"Kalau kita lihat penangan pandemi sudah bagus, dengan mengatur anggaran sedemikian rupa. Apalagi dengan UU perpu no 1 tahun 2020. Memberikan kewenangan kepada kab/kota sangat bermanfaat. Pemerintah Refocusing melakukan kegiatan bermanfaat, alhamdulillah Pemerintah juga akan mengumumkan covid akan berakhir dalam waktu dekat," katanya.
Dikatakan, pemulihan ekonomi pasca pandemik? DPR RI telah menganggarlan di APBN kaitan viskal bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi menjaga daya beli masyarakat sehingga subsisdi selama ini tepat sasaran.
"Kita arahkan tepat sasaran, contoh kecil supsidi pupuk, sumsidi BBM langsung ke masyarakat. Jadi, saya kira viskal pengendalian inflasi kita lakukan bersama-sama menghadapi resesi 2023," tutur AU.
"Pemulihan ekonomi sendiri, kita anggap pergerakan masyarakat bebeas normal meningkatkan belanja masyarakat. Apalagi 53 persen perekonomian daya topang beli masyarakat. Kalau normal saya kira konsumsi masyarakat," sambung anggota DPR RI dua periode itu.
Kalau secara teori jika pertumbuhan ekonomi berkurang dengan penghasilan rendah, maka dampak inflasi. Resesi itu terjadi, jika tidak mampu lagi daya beli meningkat. Maka Peran semua pihak untuk mengatasi dan menjaga ini
Lantas bagaimana kondisis ekonomi di dapil Sulsel I saat ini? Ia menilai jika kondisi masih stabil alias aman terkendali. Hal iniberdasarkan aspirasi saat ia turun ke dapilnya.
"Saat kunjungan dapil saya Sulsel I. Konfisi ekonomo masih bagus. Apalagi saya lihat kondisi ekonomi cukup bagus bagi perekonomian, seperti Makassar, Bantaeng adanya smelter, Gowa adanya migrasi penduduk," terangnya.
Peningkatan ekonomi di Sulsel kata dia, diatas rata-rata pertumbuhan nasional. Ia berharap agar dipertahankan, jangan sampai inflasi merambak.
Cara menghindari ancaman resesi 2023. Temtu di Sulsel sektor pangan berpengaru 75 persen ke masyarakat. Harus ditingkatkan, karena kalau pangan dikendalikan dan ditingkatkan, dan distribusi maksimal maka persoalan resesi ditekan dan tak bisa menimpa di Sulsel.