"Politisi menjadi partai politik hanya sebagai kendaraan untuk merebut kursi legislatif. Caleg-caleg terpilih lebih didominasi para avonturir politik, yang terpilih berbasis politik transaksional," ujarnya.
Adapun sistem proporsional tertutup juga banyak kelemahan, tetapi bisa memberi kesempatan partai politik berbenah menata dan mendemokratisasi organisasi secara internal.
"Sehingga partai tidak dikendalikan oleh segelintir elit. Kalau partai tidak berbenah maka kader enggan berkontestasi secara bebas dan adil," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B).