MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim SAR Gabungan menghentikan operasi pencarian terhadap korban tanah longsor di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dimana dalam insiden yang terjadi tepat di poros Maros-Bone pada Rabu (28/12) tahun lalu itu masih terdapat empat orang korban belum ditemukan.
Tim Sar Gabungan telah mengoptimalkan pencarian untuk menemukan empat korban yang dilaporkan hilang dari enam orang yang menjadi korban tanah longsor di lokasi tersebut. Namun setelah memasuki hari ketujuh pencarian, tidak ditemukan tanda keberadaan korban hingga dinyatakan dihentikan.
Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan Tim SAR dengan menggunakan alat berat ekskavator untuk membersihkan sisa tanah longsor, menggali menggunakan alat manual, menyisir sungai menggunakan perahu karet, hingga berjalan kaki sampai puluhan kilometer.
Namun, hingga hari ketujuh, baru 2 orang korban yang berhasil ditemukan, yakni Ilham (48) dan Rimang (80).
"Kendala yang terjadi di lapangan adalah kuatnya arus sungai serta kondisi cuaca di sekitar lokasi yang diguyur hujan membuat Tim Sar Gabungan harus ekstra hati-hati melakukan penggalian dan penyisiran," ujar Djunaidi.
Adapun seluruh material longsoran yang menimpa empat rumah dikatakan sudah dibersihkan, namun tidak ditemukan keberadaan korban lainnya. Kuat dugaan, korban terbawa arus sungai yang tepat berada di belakang rumah lokasi terjadinya longsor.