MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulsel bergerak cepat menghadapi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan, pihaknya telah melakukan proses evakuasi terhadap warga yang terdampak cuaca buruk, seperti banjir dan longsor di sejumlah wilayah.
"Selama memasuki musim penghujan ini, kami telah melakukan proses evakuasi di beberapa wilayah seperti Gowa, Makassar, Luwu, Soppeng, Bone, Maros, Barru, dan Selayar," ucapnya, Minggu (8/1/2023).
Ia menerangkan, untuk di masing masing wilayah kota dan kabupaten di Sulsel, pihaknya berkoordinasi bersama pemerintah setempat dalam hal evakuasi korban.
Untuk di Kabupaten Gowa, Maros, Luwu serta Bone, pihaknya telah melakukan proses evakuasi terhadap korban tanah longsor.
"Di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, kami laksanakan pencarian selama 7 hari terhadap korban tanah longsor yang hilang dan itu sebanyak 5 orang, ditemukan 1 orang meninggal dunia dan 4 orang dinyatakan hilang," bebernya.
Ia melanjutkan, rata-rata korban yang berhasil dievakuasi dari korban tanah longsor dalam status telah meninggal dunia.
"Di Kabupaten Bone juga terjadi tanah longsor, dimana korban semua ditemukan. Sementara di Kabupaten Gowa semua korban ditemukan tapi dalam keadaan meninggal dunia," tukasnya.
Hanya saja, kata Djunaidi, kendala dalam proses evakuasi korban banjir, masyarakat cenderung tak ingin di evakuasi dikarenakan kekhawatiran terhadap barang yang di rumah masing-masing raib akibat pencurian.
"Proses evakuasi banjir, kendalanya ada masyarakat yang biasanya tidak mau di evakuasi padahal rumahnya sudah terendam. Takut terhadap pencurian," jelasnya.
Untuk di Kabupaten Kepulauan Selayar, sambung Djunaidi, sebelumnya pihaknya telah melakukan pencarian terhadap korban dari Kapal Layar Motor (KLM) Kasman Indah 06 selama 10 hari namun korban belum ditemukan.
"Tiga hari kedepan kita tetap melaksanakan pencarian atas perintah pak gubernur," tuturnya. (abu/B)