Dilecehkan di Depan Ka’bah, Pelecehan Seksual Saat Haji dan Umrah Semakin Terungkap

  • Bagikan

Bagaimana pemerintah merespons isu ini?

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan pihaknya “menyayangkan” pelecehan seksual yang menimpa para korban.

Hilman mengaku belum mendapatkan banyak “laporan resmi” yang masuk terkait kasus tersebut. Laporan resmi yang dimaksud berupa surat pengaduan.

Namun, kata dia pihaknya “sudah mengambil langkah antisipatif, bahkan untuk pelaksanaan haji tahun ini”.

“Pertama, kita memperbanyak petugas perempuan, yang kedua kita juga memperbanyak pembimbing perempuan, kita optimalkan,” kata Hilman kepada media

Hal itu dilakukan, kata Hilman, karena masalah yang dihadapi perempuan bermacam-macam, baik pada saat beribadah maupun saat berada di Saudi secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Kementerian Agama sudah menyampaikan “aspirasi ini” kepada pemerintah Arab Saudi agar “layanan perempuan—salah satunya penyediaan toilet— juga mendapatkan perhatian khusus” karena jumlah jemaah perempuan dari Indonesia bisa mencapai 50% lebih dari total jemaah.

“Secara khusus proteksi perempuan pada saat melaksanakan ibadah, khususnya di Tanah Suci, masih diformulasikan, kira-kira model perlindungannya seperti apa. Apalagi pada situasi padat kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, bisa betul, bisa tidak, bisa sengaja, bisa tidak, itu sangat bisa terjadi,” ujar Hilman.

Untuk umrah, upaya proteksi para jemaah perempuan, menurut Hilman, pengaturannya sudah dilakukan dengan baik oleh para agen perjalanan—dengan menggunakan tali dan formasi tertentu yang membuat perempuan lebih aman dan jemaah pun tidak terpisah.

Meskipun, dalam situasi tertentu upaya itu tidak berjalan dengan baik karena kepadatan jemaah.

Sementara itu, dari sisi pelaporan dan pengaduan, Hilman mengatakan kementeriannya sudah merevitalisasi dan mengaktifkan kembali advokasi haji, yang sebelumnya tidak memiliki regulasi yang kuat.

“Nanti kami akan sampaikan ke publik, bagaimana konsultasi, pengaduan-pengaduan, bisa diberikan. Sebentar lagi akan kita launching,” tuturnya.

Pengaduan-pengaduan yang masuk nantinya juga dijadikan acuan untuk mengetahui “peta masalahnya”.

Terkait pelecehan seksual yang terjadi di luar ibadah haji dan umrah, Hilman mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan perlindungan-perlindungan seperti apa yang bisa dilakukan terhadap para jemaah.

“Kita bangun awareness-nya kepada kepala-kepala rombongan biar nanti jemaah juga tidak sendiri saat ke pasar misalnya, karena mereka di negeri orang dan situasinya tidak semudah di negara sendiri,” kata Hilman.

  • Bagikan