Kalapas Takalar: Warga Binaan Dibekali Skill, Keluar Harus Dirangkul

  • Bagikan
Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Kabupaten Takalar, Ashari saat hadir sebagai pembicara di Podcast Harian Rakyat Sulsel, Kamis (2/2).

Masyarakat yang masuk ke Lapas juga disebut memiliki latar masalah yang berbeda-beda, sehingga pada saat masuk ada proses yang harus dilalui. Petugas asesor akan memberikan penilaian terlebih dahulu kepada calon WB.

Pendataan itu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan WB tersebut apa-apa saja. Salah satu contohnya adalah pelaku tindak pidana korupsi disebut berbeda kebutuhan dengan pelaku pencurian atau pelaku pembunuhan. Pelaku tindak pidana korupsi secara finansial dikatakan rata-rata sudah mencukupi sehingga yang harus diperbaiki pada saat di dalam lapas adalah pendidikan agamanya.

"Tentunya kalau tipidkor kan harus dibedakan dengan maling ayam atau lainnya. Kalau tipikor itu saya pikir dia dari sisi finansial cukup, nah sekarang dia lebih membutuhkan apa. Mereka di dalam itu lebih banyak memperbaiki hubungannya dengan Tuhannya sehingga lebih agamais. Berbeda dengan yang masuk di dalam yang mungkin karena masalah ekonomi dan lain sebagainya, makanya ini kita berikan skill," terangnya.

Selain memberikan bekal berupa skill atau pembekalan agama, WB juga disebut diberikan sarana olahraga guna mengatasi kejenuhan mereka pada saat berada di dalam Lapas. Saat WB bagun di pagi hari, mereka akan diarahkan untuk berolahraga sesuai dengan kemauan mereka, seperti main voli, takraw, bola, dan lainnya.

Selanjutnya mereka juga akan diarahkan untuk melakukan pengajian dan proses baca tulis. Mengingat tidak semua WB bisa baca tulis.

"Jadi pagi itu dia olahraga sehingga tersalurkan dia punya pikiran-pikiran yang selalu tertuju pada hal-hal negatif tadi. Dengan olahraga, pertama dia sehat, kedua pikirannya itu tidak macam-macam," ujarnya.

Adapun untuk tingkatkan hunian Lapas Kelas IIB di Kabupaten Takalar sendiri, Ashari menjelaskan bahwa hampir sama dengan Lapas atau Rutan lain yang ada di Indonesia, kapasitas huniannya sudah mulai penuh. Hanya saja sejauh ini dikatakan masih dalam batas normal. Artinya WB masih bisa bergerak bebas dan tidak berdesak-desakan.

  • Bagikan