Wapres Ma’ruf Amin tak Sempat Melepas Jenazah Rapsel Ali

  • Bagikan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyalami besannya, ayah Rapsel Ali, Muhammad Ali Gandong, saat tiba di rumah duka di Jalan Bonto Mangape, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (10/34/2024)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin bersama istri Wury Estu Handayani baru tiba di rumah menantunya, Muhammad Rapsel Ali di Jalan Bonto Mangape, Kecamatan Tamalate, Makassar. Ma'ruf tiba setelah prosesi pemakaman jenazah dilakukan di Taman Makam Pahlawan Panaikang, Senin (10/4/2023).

Ma'ruf tiba di rumah duka sekitar pukul 13.18 wita dengan pengawalan ketat oleh Paspampres dan sejumlah Prajurit TNI dan anggota Kepolisian. Setelah turun dari mobil, Ma'ruf Amin langsung masuk ke rumah duka.

Wapres Ma'ruf Amin hadir dengan mengenakan pakaian kemeja putih, celana hitam, dan mengenakan peci hitam. Awak media yang ingin meliput kehadiran orang nomor dua di Indonesia ini pun tak diperkenankan mendekat ke rumah duka dan hanya diizinkan mengambil gambar dari jarak 300 meter.

Ma'ruf disambut keluarga Rapsel Ali yang sudah menunggu. Ayah almarhum, Muhammad Ali Gandong dan Basli Ali yang juga Bupati Kepulauan Selayar, tampak menyalami Ma'ruf setelah turun dari kendaraan.

Selain itu, di rumah duka juga terlihat Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso. Termasuk Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto ikut menyambut kedatangan Wapres.

Danny Pomanto mengatakan, di dalam rumah, digelar tahlil, talqin, dan doa bersama. Menurut dia, Wapres Ma'ruf beserta istrinya dan keluarga inti almarhum sempat masuk ke salah satu ruangan khusus di rumah duka.

"Beliau (sempat) masuk di ruang khusus keluarga dan kami Pak Bupati (Muh. Basli Ali ), Pak Gubernur (Andi Sudirman Sulaiman) di ruang tamu," sebutnya.

Wapres Ma'ruf berada di rumah duka selama dua jam. Setelah itu dia kemudian kembali menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk terbang ke Kalimantan melaksanakan kunjungan kerja.

Sebelumnya, paman almarhum Rapsel Ali, Syamsu Alam mewakili keluarga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendoakan almarhum.

"Kami atas nama keluarga menyampaikan banyak terima kasih atas atensi dan keikhlasan bapak ibu, dalam rangka mengantarkan almarhum ke tempat pekuburan," ucap Syamsu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat agar memaafkan segala kesalahan almarhum. Sebagai manusia biasa kata dia tentu tidak akan luput dari yang namanya kesalahan dan kekhilafan, untuk itu mewakili keluarga almarhum Muhammad Rapsel Ali memohon maaf.

Syamsu juga mengaku, kepergian almarhum secara tiba-tiba membuat pihak keluarga merasa kaget. Apalagi Muhammad Rapsel Ali diduga meninggal akibat serangan jantung, padahal semasa hidupnya tak pernah mengalami penyakit demikian.

"Selanjutnya kepergian Almarhum sangat mengagetkan kami, kami sangat mencintai beliau, tapi Allah lebih mencintainya, semoga dengan kepergiannya Insya Allah mendapatkan Rahmat dan berkah disisinya," ujar dia.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang ikut hadir bertindak sebagai inspektur upacara dengan peserta upacara terdiri dari ratusan Prajurit TNI, keluarga almarhum dan para pelayat yang turut mengantar.

Upacara pemakaman Rapsel Ali dimulai sekitar pukul 10.00 wita dan selesai dimakamkan sekitar pukul 10.20 Wita. Saat upacara digelar, salah satu prajurit TNI melepaskan satu kali tembakan sebagai simbol penghormatan terhadap Almarhum Muhammad Rapsel Ali.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang menjadi inspektur upacara mengatakan bahwa upacara pemakaman secara militer ini sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa Rapsel Ali kepada negara dan bangsa yang telah dilaksanakan sepanjang hidupnya.

"Upacara militer ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa dan pengorbanan beliau kepada negara dan bangsa yang telah dilaksanakan sepanjang hidupnya. Cobaan ini tentu sangat mengejutkan dan menyedihkan perasaan kita semua, terkhusus tentu kepada keluarga, isteri, orang tua dan keluarga almarhum," tutur Sudirman.

Sudirman juga menyampaikan berbelasungkawa atas kepergian almarhum, serta mengajak keluarga yang ditinggalkan agar menyikapi musibah ini secara ikhlas dan sabar.

"Tetapi sebagai orang beriman kita yakin bahwa kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa pasti yang terbaik. Oleh karena itu sebagai umat yang beragama, kita harus menerimanya dengan tulus, ikhlas dan penuh ketabahan. Walaupun sebagai manusia biasa kepergian almarhum yang kita cintai bersama tentunya tidak luput dari rasa mendalam," ujarnya.

Atas kepergian Muhammad Rapsel Ali juga disebut Sulawesi Selatan lagi-lagi kehilangan putra terbaiknya. Semasa hidupnya almarhum banyak ikut berkontribusi serta memberikan sumbangsi dalam pembagunan Sulawesi Selatan.

"Dengan kepergian almarhum kita kehilangan putra terbaik. Salah satu putra terbaik kita dari Sulsel yang selalu memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Kami menyadari sebagai manusia biasa, selama hidupnya tentu tidak luput dari khilaf, untuk itu saya memohon hadirin sekalian kiranya dapat melapangkan dada untuk memanfaatkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Kepada keluarga almarhum sekali lagi saya menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," tutupnya. (Isak Pasa'buan/C)

  • Bagikan