MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pemerintah Kota Makassar kembali memastikan pelaksaan Salat Idul Fitri (Ied) 1444 Hijriah/2023.
Pemerintah Kota Makassar akan kembali memastikan pelaksanaan salat Idul Fitri (Ied) 1444 Hijriah/2023 Masehi di Lapangan Karebosi, Jalan ahmad Yani Makassar.
Pelaksanaan salat Ied tahun ini akan kembali normal seperti tahun-tahun sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Yakni, pelaksanaannya sudah tidak ada pembatasan jumlah jemaah hingga tidak lagi diwajibkan memakai masker.
Diketahui, di masa pandemi Covid-19 pelaksanaan salat Ied di Lapangan Karebosi dibatasi dan diwajibkan untjk memakai masker.
"Jadi rencana masih di lapangan Karebosi, sudah tidak ada (wajib masker), pelaksanaannya sudah biasa-biasa saja," ungkap Kepala Bagian Biro Kesejahteraan Masyarakat Kota Makassar, Syarief.
Syarief mengungkapkan ini pertama kalinya pelaksanaan salat Ied di Lapangan Karebosi dilaksanakan tanpa ada persyaratan khusus seperti pembatasan jemaah.
"Jadi semua pintu kami sudah sampaikan ke Dispora untuk di-standby-kan, untuk semua pintu pasti semua sudah terbuka, jadi tidak dibatasi lagi semua," jelas Syarief.
Untuk menjaga pelaksanaan salat Ied berlangsung secara lancar dan khidmat, Syarief mengaku telah melakukan koordinasi dengan menggelar pertemuan antara stakeholder terkait seperti pihak Polrestabes Dandim hingga Satpol PP dan Pantia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) dalam rangka pengamanan salat ied.
Tak hanya pengamanan, Ia juga mengatakan menyiapkan tim medis di lokasi pelaksanaan salat Ied. Di mana, saat ini persiapannya sudah 80 persen. "Dari sepuluh hari lalu kami sudah rapat dengan PHBI, kami sudah rapat persiapan pemantapan insyaallah dari segi kesiapan, itu secara keseluruhan, sisa pelaksanaan di lapangan," terang Syarief.
Sebagaimana sebelumnya, seluruh ASN tetap diwajibkan untuk melaksanakan salat Ied di Karebosi Nantinya. Sementara itu, untuk materi ceramah yang akan dibawakan, kata Syarief, pihaknya masih merundingkannya dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Yang terpenting, kata Syarief, materi wajib adalah terkait penyampaian kebijakan-kebijakan dari pemerintah kota Makassar.
Untuk khatib dan imam, Syarief masih enggan membeberkan, ia mengaku belum ada keputusan, hanya saja sudah ada sejumlah opsi nama dikantonginya, nantinya akan dipilih salah satunya.
"Jadi insya Allah kami akan segera umumkan sebelum hari H. Sudah ada opsi, sisa kepastian sekali lagi untuk menghadap ke Pak Wali," tutup Syarief. (sasa/B)