Tambahnya, beberapa mahasiswa FBS yang masih bertahan dalam kampus mencoba untuk menghalau. Namun, mereka tak mampu lantaran jumlah massa yang tidak terhitung.
Zulhijjah yang juga merupakan Kepala Suku Bengkel Sastra (Bestra) FBS UNM menuturkan, selain kerusakan fasilitas milik kampus, beberapa kendaraan roda dua milik mahasiswa juga ikut jadi sasaran perusakan saat bentrokan.
"Tidak adaji korban jiwa dalam kejadian ini. Tapi semua alat-alat dalam sekretariatnnya kami hangus terbakar tanpa sisa, kerugian diperkirakan sekitar Rp 120 juta," tandasnya.
Terpisah, salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku, saat bentrokan sejumlah kaca di gedung birokrasi FBS hingga kelas-kelas juga turut jadi sasaran.
"Banyak rusak, kaca pecah yang di kelas-kelas, kaca gedung birokrasi," kata dua.
Begitupun, beberapa kendaraan yang terparkir di dalam area FBS juga turut jadi sasaran perusakan saat terjadi bentrokan antar mahasiswa itu.
"Tidak ada bakar motor, cuma dirusak, sekitar 10 motor (dirusak)," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi penyerangan kembali terjadi di salah satu kampus Negeri di Makassar yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyerangan itu terjadi di sekretariat Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Minggu (4/6/2023) sekira pukul 02.30 dinihari.
