Pemkot Makassar Raih Apresiasi atas Program Shelter Warga dan Lorong Wisata

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Endah Sri Rejeki, memberikan pujian terhadap dua program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Makassar.

Program-program tersebut yakni Shelter Warga dan Lorong Wisata. Pujian ini diberikan setelah tim dari Pemerintah Kota Makassar, yang berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), memaparkan lima klaster yang menjadi acuan dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA) di Ruang Sipakatau pada Selasa (13/6/2023).

Menurut Endah, program Shelter Warga merupakan program yang sangat baik untuk anak-anak. Pasalnya, Shelter Warga merupakan tempat pendampingan bagi anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan.

"Tadi ada beberapa hal yang disampaikan, dan saya melihat adanya potensi dalam program Shelter Warga dan Lorong Wisata. Ini sangat bagus," ujar Endah.

Selain itu, Endah juga mengimbau agar program Shelter Warga dan Lorong Wisata dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan warga, termasuk anak-anak.

Endah menuturkan kedua program ini menjadi salah satu indikator penilaian, meskipun tidak melupakan indikator lain yang ada dalam lima klaster penilaian KLA.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3A) Kota Makassar, Achi Soleman, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah terbentuk puluhan Shelter Warga di berbagai kelurahan.

Program Shelter Warga merupakan satu-satunya program pendampingan terintegrasi yang ada di Indonesia.

Achi menjelaskan bahwa Shelter Warga merupakan bagian dari upaya untuk mendorong masyarakat dalam menangani perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan. Masyarakat perlu menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara gotong royong untuk menjaga keharmonisan lingkungan sosial.

"Dengan adanya Shelter Warga, kami selalu mendampingi anak-anak yang mengalami tindak kekerasan. Kami telah membentuknya di 153 kelurahan secara bertahap dan timnya sudah terlatih serta mendapatkan pelatihan berkala," ungkap Achi.

Ia berharap melalui program Shelter Warga dan Lorong Wisata, Kota Makassar dapat meraih predikat Kota Layak Anak dalam kategori utama. (Sasa/B)

  • Bagikan