TAKALAR, RAKYATSULSEL- Kejaksaan Negeri (Kejari) Takalar melakukan pemusnahan Barang Bukti (BB) Narkotika dan obat farmasi serta bukti lainnya di Halaman Kejari Takalar, Selasa (08/08/2023).
"Hari ini kami melakukan pemusnahan Barang Bukti (BB) sebanyak 14 perkara Undang Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika jenis sabu sebanyak 16,6107 gram, 4 perkara UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan jenis Obat Farmasi daftar G sebanyak 2.093 butir, dan 15 perkara Barang Bukti Lainnya, yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht)," ucap Kajari Takalar, Tenriawaru.
Lebih lanjut dikatakan Tenriawaru tujuan dari pemusnahan barang bukti tersebut adalah agar para Jaksa sesuai kewenangannya telah melaksanakan putusan secara tuntas karena barang bukti adalah salah satu obyek eksekusi, sehingga diharapkan tidak ada lagi tunggakan penyelesaian perkara pada tahun 2023 ini.
Disamping itu juga mengurangi tumpukan barang bukti dalam gudang barang bukti dan mengantisipasi agar tidak ada penyalahgunaan barang bukti yang rawan seperti narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Pemusnahan barang bukti di Kejaksaan Negeri Takalar dilakukan disetiap tahunnya sebanyak tiga kali kegiatan dalam rangka melakukan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Pelaksanaan putusan hakim bukan hanya pidana badan namun pelaksanaan pemusnahan barang bukti juga," tegas Tenriawaru.
Tenriawaru menambahkan bahwa sekarang penggunaan narkotika di Takalar saat ini sudah menurun 70 persen dibandingkan tahun kemarin, yang meningkat itu penggunaan obat farmasi daftar G dan rata-rata yang edarkan anak sekolah mungkin karena obat daftar G ini murah.
"Kami tidak diam untuk terus melakukan edukasi anak sekolah. Dimana saat ini kami bersama Jaksa Milik Takalar Siap Jaga dan Keliling Takalar (Jamila Si Jelita) aktif melakukan sosialisasi di Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Insya Allah kedepannya kami bersama BNK dan Polres Takalar untuk terus melakukan sosialiasi," tandas Tenriawaru. (Supahrin)
