Rakor Percepatan Penurunan Stunting, Wabup Selayar Minta TPPS Tingkatkan Komitmen dan Bangun Sinergitas

  • Bagikan

KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSULSEL - Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif SH membuka secara resmi rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Kamis (10/8/2023).

Selain Forkopimda, rapat ini dihadiri oleh para asisten, para kepala OPD, Perwakilan dari USAID ERAT, para camat, serta para undangan lainnya.

Saiful Arif selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mengatakan, bahwa mewujudkan generasi emas 2045 merupakan impian Indonesia, diharapkan pada usianya yang ke-100 tahun, Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi dengan tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, yakni sumber daya manusia yang sehat cerdas kreatif dan berdaya saing.

"Salah satu tantangan pembangunan manusia untuk mewujudkan manusia yang berkualitas adalah pencegahan stunting," ucap Saiful Arif.

"Saya mengharapkan penyelenggaraan rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting akan membangun sinergitas diantara semua para pemangku kepentingan, dengan rakor TPPS ini diharapkan segenap anggota TPPS bisa meningkatkan komitmen dan koordinasi pelaksanaan dalam upaya mengatasi penurunan stunting serta mewujudkan sinkronisasi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting di masing-masing OPD pemerintah Desa maupun pemangku kepentingan," lanjutnya.

Lanjut dikatakan, percepatan penurunan stunting diperlukan komitmen yang kuat dan kolaborasi sesuai dengan perang dan fungsinya, tidak hanya dari pemerintah pusat dan provinsi, tetapi sampai ke daerah melalui konvergensi dan intervensi yang dilakukan baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat unggul dan berkualitas yang telah diamanatkan dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang penurunan stunting.

Menurut Saiful Arif, Kabupaten Kepulauan Selayar masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan bersama.

Berdasarkan data survei status gizi SSGI yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2022 prevalensi masih sebesar 32,1%, sehingga untuk mencapai 14% di tahun 2024 percepatan penurunan stunting harus melaju dengan akselerasi penurunan sebesar 9,5% setiap tahunnya.

"Implementasi percepatan penurunan stunting sudah kita laksanakan 9 layanan intervensi spesifik dan 11 layanan intervensi sensitif dan kerangka lima pilar, walaupun beberapa catatan masih perlu kita tingkatkan evaluasi dan koreksi menjadi modal kita untuk memperlancar akselerasi di sisa waktu yang ada," ucapnya.

"Semoga TPPS menjadi orang penting dalam mobilisasi percepatan penurunan stunting di lapangan mulai dari kabupaten Kecamatan serta desa kelurahan," tutup Saiful Arif.

Sementara ketua Panitia Pelaksana Kabid Dalduk Penyuluhan dan Penggerakan DP3AP2KB Marlina, SE dalam laporannya memaparkan tujuan diselenggarakannya Rakor ini.

Disebutkan tujuannya adalah meningkatkan peran anggota TPPS dalam percepatan penurunan Stunting serta terselenggaranya pelaporan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting tingkat Kepulauan Selayar. (*)

  • Bagikan