Forkeis UINAM Bahas Penguatan Ekonomi Islam

  • Bagikan
Forum Kajian Ekonomi Syariah (Forkeis), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) menggelar temu nasional di UIN, Rabu, 23 Agustus.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Islam tidak hanya mengatur akidah dan syariah. Lebih jauh dari itu, Islam juga sangat memperhatikan muamalah, melalui ekonomi syariah atau ekonomi Islam yang perlu ditingkatkan dan dikuatkan, terlebih mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

Forum Kajian Ekonomi Syariah (Forkeis), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) pun menggelar temu nasional sekaligus seminar internasional bertemakan Strengthening the Digital Ecosystem and Halal Value Chain to Realize Indonesian as the Center of The World Islamic Economy dalam rangka memberikan penguatan pemahaman ekosistem digital dan kehalalan untuk mewujudkan Indonesia menuju pusat ekonomi Islam dunia.

Dekan FEBI UINAM, Prof Abustani Ilyas mengungkapkan, topik mengenai mewujudkan Indonesia menjadi pusat ekonomi Islam menantang, di sini dapat dilihat bagaimana penggiat ekonomi meyakinkan masyarakat Indonesia dan global bahwa anjuran Islam bukan hanya dalam aspek syariah, akidah, mengurus ibadah semata, tetapi Islam sangat perhatian dalam
hal muamalah yang erat kaitannya dengan ekonomi.

"Kita semua pelaku ekonomi dan memiliki tanggung jawab moral untuk menyosialisasikan nilai ekonomi Islam sehingga rakyat Indonesia (yang mayoritas Islam) tahu tolak ukur ekonomi Islam," ujarnya.

Ia optimis ekonomi Islam akan datang semakin berkembang. Apalagi didorong pemerintah yang terus memberikan stimulus, termasuk wakil presiden saat ini yang termasuk tokoh ekonomi Islam. Hanya saja yang menjadi tantangan kata dia, pemahaman masyarakat tentang ekonomi Islam belum sama. "Masyarakat berpendapat bahwa ekonomi Islam terlalu rumit, sehingga banyak orang Islam lebih memilih ekonomi konvensional," ujarnya.

Kekurangan keberhasilan ekonomi Islam termasuk Perbankan Syariah di Indonesia kata dia, adalah kekhawatiran masyarakat sehingga semakin menjauhkan umat dari kepercayaan atas kemungkinan diterapkannya konsep ekonomi Islam didalam kehidupan nyata. Sehingga pada forum yang dihadiri oleh civitas akademika bidang ekonomi itu dirinya berpesan kepada anak muda mengisi peluang ekonomi Islam. Menciptakan lapangan kerja yang berbasis ekonomi syariah, memilih bank syariah, digitalisasi syariah dan lainnya. "Pengembangan perbankan syariah pada dasarnya merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari perkembangan ekonomi Islam," tegasnya.

Rektor UINAM, Prof Hamdan Juhannis berharap pembicaraan ekonomi Islam tidak dijadikan sebagai wacana semata, tapi gerakan nyata. Ekonomi Islam bukan hanya deklarasi, tapi gerakan gerakan baru untuk menunjukkan bagaimana Islam mengatur ekonomi, apalagi jika fokus ke Indonesia Islamic Economy Center. Ekonomi negara yang dikaitkan dengan agama.

  • Bagikan