Konsolidasi BPP IKA: Idrus Marham Target Bawa UINAM Berjaya Masuk Peringkat Dunia

  • Bagikan
Konsolidasi dan silaturrahim program keumatan kebangsaan dilakukan Badan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (BPP IKA) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) di Hotel Aryaduta Makassar, Sabtu (09/09/2023).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (BPP IKA) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) yang dipimpin Idrus Marham melakukan berbagai upaya lewat inovasi agar UIN Alauddin bisa bersaing dan menempati peringkat top nasional hingga ranking dunia pada tahun-tahun mendatang.

"Ada beberapa kampus saat ini masuk peringkat nasional. Untuk perguruan tinggi agama juga di jawa masuk, bahkan peringkat dunia. Makanya kita juga berusaha agar UINAM bisa masuk peringkat itu," kata Idrus Marham.

Hal itu, ia sampaikan usai kegiatan konsolidasi dan silaturrahim program keumatan kebangsaan dilakukan Badan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (BPP IKA) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) di Hotel Aryaduta Makassar, Sabtu (09/09/2023).

Ketua BPP IKA UINAM, Idrus Marham berharap kehadiran IKA sebagai wadah bernaung alumni dapat berkontribusi kepada almamaternya. Termasuk program kerja yang dihasilkan harus bisa berpengaruh terhadap eksistensi UINAM.

Menurutnya, memang perlu ada upaya sehingga dengan demikian mahasiswa UINAM tidak hanya berjaya di Indonesia saja. Tapi bagaimana mereka bisa berpengaruh sampai di luar negeri.

"Sehingga malam ini ada silaturahmi bersama pimpinan fakultas se UINAM. Pembicaraan kita apa peranan IKA dalam rangka memajukan UINAM," tutur Idrus.

Mantan Menteri Sosial ini menuturkan setiap tahun disusun peringkat perguruan tinggi se Indonesia. Di mana sejauh ini hanya Unhas berada di peringkat ke 13.

Sementara Perguruan Tinggi Islam baru Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang berada di urutan ke 16.

"Selain Bandung, tidak ada lagi universitas Islam. Oleh karena itu, saya kira pimpinan yang baru dilantik harus menargetkan hal tersebut," lanjut Idrus Marham.

Tentunya, kata Idrus, dengan beberapa persyaratan harus dipenuhi. Pertama terkait penelitian. Ia meyakini perguruan tinggi yang mau maju harus meningkatkan penelitian, tapi bukan saja sebatas kuantitas.

"Tapi hasil penelitiannya itu harus mendapat pengakuan nasional dan internasional," terang mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar ini.

Adapun upaya dilakukan seperti inovasi. Menurut Idrus, seberapa jauh perguruan tinggi melakukan inovasi dalam segala hal.

Tentu antara penelitian dan inovasi ini harus sejalan. Lanjut, sambung Idrus, bagaimana perguruan tinggi mampu memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

"Tentu ini harus menjadi perhatian khusus pejabat baru dalam empat tahun kedepan. Sekarang ini dunia terbuka. Makanya perguruan tinggi harus dapat mengembangkan diri agar supaya eksistensi dan peradaban UINAM dapat diketahui secara nyata dunia internasional," ujarnya.

Untuk itu, kedepan mau atau tidak, UINAM harus membangun kerja sama dengan perguruan tinggi luar. Misalnya pertukaran mahasiswa dan peningkatan kualitas dosen.

Ini semua penting untuk dilakukan. Dengan demikian secara kualitas dosen akan sangat berpengaruh terhadap mahasiswa.

"Yang namanya dosen betul-betul tidak hanya memiliki pengetahuan secara formal, tapi pengalaman di luar negeri harus dapat ditularkan kepada mahasiswanya," katanya.

Pada intinya, Idrus Marham berharap IKA UINAM harus mampu mengambil kepeloporan mendiskusikan peranan umat Islam dalam pembentukan bangsa Indonesia.

"Kan boleh jadi kedepan ada pertarungan. Ada masanya kelompok tertenu ingin mengaburkan keumatan. Mengaburkan peranan umat Islam. Nah, di sini lah IKA UINAM harus menjadi pelopor," kuncinya. (Yadi/A)

  • Bagikan