JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Tim Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) Universitas Megarezky (Unimerz) Tim Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) melakukan penyuluhan mengenai stunting dan manfaat konsumsi ikan bagi balita dan pelatihan pembuatan makanan lezat dan bergizi bagi anak-anak yang terbuat dari ikan kembung (Rastrelliger), Selasa (12/9).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh ketua tim pengabdian yakni Nurjannah Supardi, SST., M.Keb yang merupakan dosen Prodi S1 Kebidanan Universitas Megarezky di Puskesmas Bontosunggu Kota, Posyandu Kamboja Kelurahan Empoang Utara Kabupaten Jeneponto, 9 September 2023 lalu.
Diikuti Anggota tim yakni Apt. Asti Vebriyanti Asjur, M.Si selaku dosen Prodi Profesi Apoteker dan Rini Jusriani, S.KM., M.Kes dari Prodi Gizi di Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional. Pengabdian ini beranggotakan pula 2 orang mahasiswa yakni Windi dan Nur Elisa dari Prodi Gizi Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional.
Penyuluhan Stunting juga dihadiri oleh 32 peserta yang terdiri dari 4 orang bidan, 2 orang kader puskesmas, dan 26 ibu yang memiliki balita diwilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota.
Ikan kembung yang merupakan ikan laut menjadi pangan lokal yang mudah dididapatkan diwilayah Jeneponto namun para ibu belum tau cara mengolah ikan ini menjadi makanan yang digemari anak-anak seperti abon, nugget, dan bakso.
Selain penyuluhan, pengabdian masyarakat ini juga menghadirkan fasilitator pelatihan yang bekerja sebagai tenaga penyuluh pada Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan yakni ibu Hj. Darmawaty, SE yang melatih langsung para peserta dalam proses pembuatan abon, nugget, dan bakso dengan bahan baku ikan kembung.
Ketua tim pengabdian, Nurjannah Supardi, SST., M.Keb mengatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dibiayai sepenuhnya oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pendidikan Tinggi.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa konsumsi ikan pada balita sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya stunting. Namun berdasarkan data awal yang didapatkan pada observasi langsung dilapangan sebelum pelaksanaan pengabdian, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara mengolah ikan agar digemari oleh kalangan anak-anak.