Kemenkumham Babel Ikuti Pembinaan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas

  • Bagikan

Rizal juga menekankan pentingnya inovasi layanan pada pembangunan ZI. Ia menyampaikan inovasi tersebut dapat berbasis teknologi atau non teknologi. Dalam mengembangkan inovasi juga perlu ada pelembagaan inovasi, tujuan inovasi dimunculkan, dan implementasi inovasinya seperti apa.

“Serta lihat progres sebelum hingga sesudah inovasi tersebut dilakukan dengan data kuantitatif," ucapnya.

Rizal juga menuturkan agar inovasi yang dibangun jangan sampai usang dan stagnan. Maka dari itu, inovasi harus berbeda dari yang lain dan dampaknya dapat diukur.

Terkait pelayanan langsung ke masyarakat, Rizal mengatakan jika Kemenkeu memprioritaskan untuk memiliki program memperbanyak otomasi, dan mengurangi tatap muka.

Narasumber kedua, Tri Sukoco Yudi Pramono menyampaikan strategi Kemenkeu menuju WBK/ WBBM. Ia menekankan perlunya keterlibatan pimpinan secara langsung juga mengikutsertakan seluruh elemen yang ada di kantor, termasuk pegawai pendukung/ PPNPN.

Tri Sukoco juga menyampaikan jika Unit Kepatuhan Internal (UKI) yang merupakan perpanjangan Kepala Kantor diberdayakan secara aktif, serta fokus pembangunan integritas secara substansial dan berkelanjutan.

Denis Yudo Susilo dari Itjen Kemenkeu selaku narasumber terakhir menuturkan hal teknis terkait pembangunan ZI. Ia menyebutkan 4 Fokus penilaian pembangunan ZI, yaitu Pra Evaluasi, Desk Evaluation, Wawancara dan Observasi Lapangan.

Hadir pada kegiatan ini, Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi (Asep Kurnia), Kepala Biro Perencanaan (Ida Asep Somara), Inspektur Wilayah 2 (Lilik Sujandi), para Pimpinan Tinggi Pratama dan Kepala Satuan Kerja usulan WBBM, para Auditor Itjen, serta para Operator Reformasi Birokrasi. (***)

  • Bagikan