Kerap Bagikan Sembako dan Amplop Berisikan Uang di Makassar, Siapa Sosok di Balik Aksi Sosial AR7?

  • Bagikan
Sosok "pria misterius" usai memberikan bantuan paket sembako dan uang kepada salah satu penerimanya di Kota Makassar.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Aksi sosial berupa pembagian sembako kepada masyarakat atau warga yang membutuhkan di Kota Makassar, tengah viral di media sosial (medsos) dalam tiga pekan terakhir. Kegiatan ini menarik perhatian sebab bingkisan tersebut dibagikan oleh seorang "pria misterius".

Penyaluran bantuan ini menyasar sejumlah masyarakat yang ekonominya terbilang menegang ke bawah, mulai dari tukang becak, penjual ikan, tukang jahit sepatu, hingga penjual kacang ikut disambangi oleh si penyalur bantuan tersebut.

Dalam proses penyalurannya pun terbilang unik karena si penyalur tampak tidak banyak berbasa-basi.

Dimana, si pria misterius itu langsung menaruh bingkisan sembako di dekat orang yang dituju lalu pergi. Sesekali ada yang menyempatkan bersalaman.

Sosok penyalur bantuan ini, mengenakan topi bertuliskan #AR7 dan rompi biru Ditreskrimsus. Tampak si penerima begitu bersyukur menerima bantuan. Terlebih saat si penerima membuka amplop putih yang ada dalam bingkisan sembako.

Isi dalam amplop putih itu terlihat pecahan uang Rp 100 ribu yang jumlahnya diperkirakan Rp 1 juta. "Jangki patah semangat, Jangki menyerah. Tabe ini ada sedikit rejeki #AR7," tertulis di amplop tersebut.

Sosok di balik aksi sosial menggugah hati itu, rupanya Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi. 

Hal itu diakui Irjen Pol Andi Rian saat ngopi santai di salah satu Warkop di Jalan Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (28/3/2024) malam.

Menurut Andi Rian, aksi sosial ala Tim #AR7 itu, hanya untuk meringankan beban sesama. Terlebih kata dia, angka kemiskinan ekstrem di Sulsel masih di angka 8,85 persen.

"Kalau untuk kategori miskin di Sulsel itu, masih ada sekitar 50 persen menurut data. Di luar dari yang miskin ekstrim tadi," ujarnya.

Dengan adanya aksi sosial itu, Andi Rian pun berharap dapat meringankan beban pemerintah dalam penanganan kemiskinan.

"Jadi kita di kepolisian juga akan berupaya, agar bagaimana peran kita bukan hanya penegakan hukum, tapi juga hadir untuk membantu kesulitan masyarakat," sebut Alumnus Akpol 1991 ini. (Isak/B)

  • Bagikan