RAKYATSULSEL. CO - Cherry Bullet, grup vokal perempuan asal Korea Selatan, datang dengan kabar tak menyenangkan untuk para penggemarnya. Pemilik album Cherry Wish itu dinyatakan bubar setelah sekitar 5 tahun berkarya di industri hiburan
Kabar tidak sedap ihwal bubarnya Cherry Bullet diumumkan secara resmi oleh agensi yang menaunginya, FNC Entertainment, pada tanggal 22 April 2024.
Pembubaran Cherry Bullet dilakukan sesuai dengan keinginan para anggotanya setelah melalui pertimbangan sekaligus pemikiran yang matang. Sebelum dinyatakan bubar, sejumlah anggotanya memutuskan mundur mengakhiri kontrak mereka.
"Setelah pertimbangan dan konsultasi yang panjang, para anggota Cherry Bullet yaitu Haeyoon, Yuju, Bora, Jiwon, Remi, Chaerin dan May telah secara resmi mengakhiri aktivitas grup mereka mulai hari ini," kata FNC Entertainment dalam keteranganya, dilansir dari Allkpop.
"Haeyoon, Jiwon, Remi, dan May telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak mereka. Sementara Yuju, Bora, dan Chaerin akan melanjutkan aktivitas individu mereka di bawah FNC Entertainment," imbuhnya.
Agensi pun mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para penggemar yang selama ini telah memberikan dukungan dan cinta mereka pada Cherry Bullet.
Selain itu, pihak agensi juga minta maaf kepada mereka karena kabar pembubaran Cherry Bullet mungkin mengejutkan bagi para penggemar. Ia pun meminta mereka tetap memberikan dukungan kepada sejumlah anggota atas jalan yang dipilih untuk masa depan mereka.
"Cinta dan dukungan yang Anda tunjukkan kepada para anggota akan sangat dihargai. Harap terus mengawasi para anggota yang sekarang akan menempuh jalan baru dan dukungan hangat bagi mereka yang akan memulai hal baru," tandasnya.
Cherry Bullet memulai debut di dunia hiburan Korea Selatan pada Januari 2019 silam ditandai dengan merilis 'Let's Play Cherry Bullet'. Awalnya grup vokal ini memiliki anggota sebanyak 10 orang.
Kemudian formasinya berubah jadi 7 anggota setelah Mirae, Kokoro, dan Linlin memutuskan keluar dari grup pada 13 Desember 2019. Pihak agensi pun membatalkan kontrak eksklusif mereka.(jp/raksul)