MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Situasi Jalan Urip Sumoharjo Makassar, tepatnya di depan Kampus Universitas Bosowa (Unibos) masih kacau, Senin (26/8) malam.
Setelah mahasiswa pendemo 'Tolak Dinasti Jokowi' dipukul mundur oleh kepolisian, kini giliran sekelompok pemuda dari Jalan Pampang Raya, Kecamatan Panakkukang, melakukan pelemparan ke arah petugas kepolisian yang berjaga di lokasi.
Beberapa warga yang juga menonton kericuhan ini terprovokasi hingga melempar balik ke arah sekelompok pemuda tersebut. Petugas kepolisian lewat pengeras suara terus meminta agar massa membubarkan diri, termasuk warga yang menonton.
"Mundur semua, mundur. Jagan melempar, kita bukan musuh mu," pesan polisi lewat mobil pengeras suara.
Pukul 20:34, arus lalulintas di lokasi juga masih lumpuh, baik dari arah Flyover menuju Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) maupun arah sebaliknya.
Belum diketahui berapa mahasiswa dan massa aksi yang diamankan, namun dari pantauan ada sekitar tujuh orang pemuda dibawa anggota kepolisian. Termasuk fasilitas umum dan milik warga belum diketahui apa saja yang rusak, sampai saat ini diketahui hanya ada satu unit mobil angkutan umum jenis pete-pete yang terbakar.
Menurut keterangan sopir pete-pete yang diterima Rakyat Sulsel, mobilnya terbakar akibat percikan peluru gas air mata yang ditembakkan polisi saat membubarkan demonstrasi di depan Kampus Unibos, sekira pukul 19.00 Wita.
“Kayak ada percikan dari dalam (mobil) langsung pedis mata. Kelihatan ada api. Ada penumpang yang bilang kena kakinya, baru minta turun. Tidak meledak, tapi terbakar di dalam. Cuman itu pedis mata, tidak tau kalau petasan atau apa,” ujar Baharuddin, sopir pete-pete yang terbakar.
Hingga kini polisi telah memadamkan mobil tersebut dengan kendaraan taktis milik Brimob Polda Sulsel. Polisi juga masih menyisir pendemo dan sejumlah kelompok pemuda yang melempar batu ke arah polisi. (Isak/B)