MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Azhar Arsyad (DiA), berkomitmen untuk mendorong pengembangan desa di Sulawesi Selatan melalui program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp200 juta per desa.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Sulsel, Andi Sri Rahayu Usmi, menyambut baik program ini. Ia mengungkapkan bahwa bantuan tersebut telah lama dinantikan oleh kepala desa, perangkat desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Ini sangat bagus, dan tentu kami bahagia dengan adanya program seperti ini. Teman-teman kepala desa di daerah sangat menantikan bantuan ini,” ujar Ketua Apdesi Sulsel melalui sambungan telepon, Jumat (25/10/2024).
Andi Sri berharap bantuan ini bukan sekadar janji politik, tetapi dapat direalisasikan jika pasangan Danny-Azhar terpilih. Ia menyoroti bahwa janji dana desa sebesar Rp500 juta dari pemimpin sebelumnya belum terealisasi, sehingga ia menginginkan komitmen ini benar-benar diwujudkan.
“Kami sangat berharap ini bukan janji kosong, seperti janji dana desa sebelumnya yang sampai saat ini belum ada realisasinya,” ujarnya.
Andi Sri juga menyampaikan bahwa Apdesi Sulsel telah memperjuangkan agar program BKK ini masuk dalam peraturan daerah (Perda) yang telah disusun. “Kami berterima kasih ada calon gubernur yang memperhatikan masyarakat desa,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Danny menyatakan bahwa dana Rp200 juta ini akan dialokasikan untuk berbagai keperluan desa, termasuk peningkatan kapasitas kepala desa dan ketua PKK, serta peningkatan infrastruktur desa. Sebanyak Rp50 juta akan dialokasikan untuk pelatihan kepala desa, Rp50 juta lainnya untuk aparat desa, imam desa, dan guru mengaji, sedangkan Rp100 juta untuk pembangunan infrastruktur desa.
Asri Tadda, juru bicara pasangan Danny-Azhar, menambahkan bahwa program BKK ini adalah konsep baru bagi Sulawesi Selatan. Danny-Azhar juga berencana menjadikan Sulawesi Selatan sebagai Global Food Hub, dengan memperkuat sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan melalui pendekatan government off-taker, di mana pemerintah akan membeli produk petani dan nelayan.
“Ini adalah salah satu cara Danny-Azhar untuk menyelamatkan petani dan nelayan, agar harga tidak jatuh saat panen,” jelas Asri.
Asri juga mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilgub mendatang. “Mari pilih calon yang memiliki gagasan dan konsep perubahan yang nyata. Insya Allah harapan itu ada pada pasangan nomor urut 1, Danny-Azhar,” tutupnya. (Yadi/B)