MAKASSAR, RAKYATSUL – Maryam, istri Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), menyampaikan permohonan maaf atas tersebarnya pesan berantai yang membantah keterlibatan suaminya dalam kasus peredaran dan pencetakan uang palsu. Kasus ini sebelumnya diungkap Polres Gowa, Desember 2024 di Kampus II UIN Alauddin Makassar.
Permintaan maaf tersebut disampaikan karena pesan tersebut menyebar luas di grup-grup WhatsApp dan memicu kegaduhan. Bahkan, pihak Rutan Kelas I Makassar—tempat Annar ditahan—turut memberikan klarifikasi, menyusul spekulasi mengenai penggunaan telepon genggam oleh tahanan.
"Kami selaku keluarga dari Bapak Annar mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pihak Rutan dan semua pihak yang merasa dirugikan. Ini sepenuhnya kegaduhan yang saya buat," ujar Maryam saat diwawancarai di Rutan Kelas I Makassar, Selasa (11/2/2025).
Maryam menjelaskan bahwa pesan berantai tersebut ditulisnya sendiri untuk dibagikan dalam lingkup keluarga. Namun, ia tidak menyangka bahwa pesan itu akhirnya tersebar luas di luar grup keluarga.
"Tidak ada maksud lain. Saya mengetik pesan itu agar lebih mudah menjelaskan kepada keluarga besar. Setelah dikirim, saya tidak menyangka akan menyebar lebih jauh. Itu sepenuhnya kesalahan saya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar, membenarkan bahwa pesan tersebut memang berasal dari Annar. Namun, awalnya pesan itu hanya berupa tulisan tangan yang kemudian diberikan kepada keluarganya saat membesuk.