GOWA, RAKYATSULSEL - Kelompok Geng Motor kembali berilah bahkan meresahkan Warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Salah satu korbannya kini terbaring di Rumah Sakit akibat tebasan parang dan dibusur, Minggu (8/5/2022).
Dia adalah Arman Iswanto (23) warga Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa dirawat RS Syech Yusuf Gowa karena mengalami luka tebasan dibagian kepala, dan terkena anak panah dibagian pinggang.
Arman yang ditemui wartawan di Rumah Sakit menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Korban saat itu, pulang dari Makassar menuju kediamannya usai memesan tiket kapal ke Kalimantan pada Jumat malam sekitar pukul 22:00 wita.
Saat di jalan poros Tangngalla, Kecamatan Barombong, dirinya dihadang oleh sekelompok Geng Motor yang diduga sekitar sepuluh orang yang jaraknya tidak jauh dari lokasi rumahnya dengan kondisi Jalan yang gelap dan sepi.
"Saat itu sepi dan gelap, saya dihadang. saya sendirian melintas dari beli tiket di Makassar untuk ke Kalimantan kerja. Lokasinya tidak jauh dari rumah," kata Arman kepada wartawan sembari mengerang kesakitan, Sabtu (7/5/2022) malam.
Awalnya Korban merasa kaget, beberapa kelompok Geng Motor menyerempet dirinya. Ia menduga motor yang digunakannya akan dicuri.
"Awalnya kagetka, ada apa ini.! Kukira mau na ambil motorku, jadi saya menolak dan memilih melawan. Belum sempat melawan, saya ditebas salah seorang pelaku dan mengenai kepala saya," ungkap Arman.
Karena sudah terkena tebasan parang, Arman si Korban memilih untuk kabur meninggalkan motornya sembari memegang kepalanya yang bercucuran darah.
Belum jauh si Korban berlari, salah satu pelaku Geng Motor lainnya membusur Arman mengenai pinggangnya.
"Saat saya berlari, tiba tiba pinggang saya terkena busur. Disitu saya pura-pura pingsan, supaya disangka mati. Tidak lama mereka pergi, saya bangun minta tolong, banyakmi warga berdatangan selamatkan saya bawa ke Rumah Sakit. Tapi saya heran, motorku tidak diambil," jelasnya.
Arman juga mengungkap karena kondisinya sekarang ini yang terbaring sakit di rumah sakit, ia terpaksa pasrah batal berangkat ke Kalimantan untuk bekerja sebagai buruh bangunan.