MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah terus mendorong dosen dan profesor di Tanah Air untuk meneliti dan menghasilkan publikasi internasional.
Selain untuk mendorong perguruan tinggi kelas dunia, hal ini juga berfungsi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta daya saing bangsa.
Untuk itu Universitas Muslim Indonesia membuat International Journalis Publishing Workshop. Mendatangkan Vice Chancellor Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof. Dato'Ts. Dr. Mohd. Ekhwan sebagai pemateri. Di Auditorium Aljibra UMI, Senin, 23 Mei.
Rektor UMI sekaligus Ketua Aptisi Sulsel, Prof Basri Modding mengatakan dosen dituntut mampu menulis artikel pada jurnal yang bereputasi internasional dan terakreditasi dengan baik dan benar.
Alasan tersebut kata Prof Basri, tentu tidak sulit dimengerti, karena seorang dosen menjadi key person yang membawa perubahan melalui tupoks yang dimiliki. Tak hanya itu, juga berbasis pada merubah manusia atau mahasiswa menjadi pemain dalam mengelola negara dan bangsa ini.
"Makanya UMI mengambil kesempatan membuat workshop dengan mendatangkan beberaoa dosen dari Pulau Sulawesi dan sekitar 50 dosen secara langsung untuk praktek langsung di kampus UMI," ucapnya.
Kata Prof Basri, sudah menjadi tugas dosen untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kedalam International journalis Publishing.
Vice Chancellor Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof. Dato'Ts. Dr. Mohd. Ekhwan mengatakan dari pengalamannya menulis selama di UKM, membuatnya membimbing beberapa dosen dalam membuat jurnal internasional.
Tak sedikit dosen yang jurnalnya dijadikan reverensi penelitian dan diakui serta punya banyak pembaca. Pengalaman tersebut, yang harus diperhatikan saat membuat International journalis Publishing.
"Hal penting itu sebelum terbutkan jurnal mesti memilih tajuk dengan hati-hati, terbitkan dalam jurnal terindeks, lalu sertakan nama pengarang.Tak ketinggalan, karya harus orisinil dan menggunakan tata bahasa yang baik," ucapnya. (*)