MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kian dekat. Salah satu figur yang santer disebut-sebut akan maju bertarung di Pilkada yakni Prof Husain Syam.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) ini secara tegas menyatakan siap maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat (Sulbar) 2024 mendatang.
Saat dikonfirmasi, Prof. Dr. Husain Syam mengaku, jika dirinya sangat serius maju dip Pilgub Sulbar 2024 mendatang.
"Kalau ditanya sejau mana keseriusan maju. Saya tekankan bahwa saya sudah siap dan serius maju di Pilgub Sulbar pada pilkada 2024 mendatang," tegasnya, saat ditemui di kampus UNM, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, dirinya maju bertarung pilgub Sulbar tahun mendatang adalah panggilan jiwa. Selain itu didorong oleh hati nurani, baik keluarga dan tim yang telah dibentuk.
Ia menegaskan tujuan maju di pilgub adalah murni panggilan jiwa, ini lahir ketika dirinya dan masyarakat ingin memperbaikin ketertinggalan di Sulbar, karena hampir semua sektor berdampak.
"Jadi ini sebuah panggilan jiwa, panggilan nurani, kemudahan menghibahkan diri masuk kontestasi pilgub Sulbar 2024. Jika diberi amanah saya akan menghibahkan segala potensi yang saya miliki kemajuan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat," terangnya.
Mantan Dekan FT UNM itu memiliki tagline. "PHS yakni Profesor Husain Syam. Juga diartikan sebagai Petani Hebat Sulbar, Pekerja Hebat Sulbar dan lainya.
Simbol namanya PHS, itu Profesor Husain Syam. Juga itu banyak maknanya, pemimpin harapan Sulbar. Bisa juga Petani Harus Sejahtera. Serta Pemimpin Harus Superstar.
"Selain itu "Unggul Maju dan Sejahtera". Tidak bisa maju kalau tidak unggul. Tidak bisa sejahtera kalau tidak maju," tuturnya.
Oleh karena itu dia merasa memiliki kemampuan mengahdirkan semua kehidupan masyarakat dan pemerintah sifatnya unggul. Bahkan masih lama pensiun, dirinya akan relah dipensiunkan sejaka dini.
"Saya pensiun sekita 12 atau 13 tahun lagi. Kalau 2024 maju saya pensiun tinggalkan jabatam ASN yang masih panjang," ungkapnya.
Itu ia akan maksimalkan bisa membuat pemerintahan di Sulbar merata seluruh sektor melangkah lebih maju. Jika maju seluruh masyarakat akan menikmati.
"Hal itu itu yang membuat saya memiliki semangat untuk maju. Banyak yang memanggil saya. Awalnya tidak terpikir, tapi setelah panggilan itu ada berbagai kalangan," jelasnya.
"Saya mulai berfikir, rasanya anatomi Sulawesi Barat ini sedikit bisa saya pahami. Maka tentu bagian bagian yang ada itu beberapa hal yang digenjot melangkah lebih maju saya merasa mampu," sambung dia.
Semua sektor, yang utama. Itu pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat itu paling pokok. Ia akan gali potensi yang ada. Tentu segala keterbatasan bisa maksimalkan secara bersama dan mempermudah perizinan usaha
"Intinya saya itu terasa prinsip kerja saya dalam hidup saya bagaimana bisa memberi manfaat secara garis besarnya kepada masyarakat. Jadi saya merasa dan bisa dilihat,ketika saya diberi amanah di UNM ini mulai pimpinan jurusan sampai Rektor. Itu prinsip saya adalah memberi manfaat bagi semua," terangnya.
"Prinsip kerja saya itu ada dua, bahwa hari ini itu harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok itu harus lebih baik dari hari ini. Itu prinsip memicu pikiran dan Potensi yang ada untuk dimaksimalkan," sambung Rektor dua peripde itu.
Selain itu, saat ditanya sejau mana timnya bergerak. Prof. Husain menyampaikan jika timnya sudah memperkenalkan dirinya ke masyarakat. Bakan hingga sampai ke akan rumput.
"Tim sudah bergerak sesuai dengan pengalaman yang ada. Kemudian mengenalkan saya secara pribadi maju di kontestasi Pilgub Sulbar. Sosok saya selaku akademisi ingin maju bagian kontestasi dipilih oleh seluruh rakyat Sulbar," ubgkapnya.
Kendati, saat ditanya akankah dirinya akan menjadi calon pendamping 02 untuk figur lain. Dia menegaskan bahwa sejal awal telah membulatkan tekad jika maju di pilkada posisi 01.
Jika ada figur lain yang menajak sebagai 02 maka, alangkah rugi baginya sehingga dirinya memilih tidak maju bertarung kalai memang hanya posisi sebagai 02 atau calon wakil.
"Harga mati kosong saya maju pilgub 01. Saya bilang tidak sempurna kebijakan yang mau saya lakukan. Kalau kosong 2 lebih baik saya tidak maju. Saya mau kosong 01 karena memiliki kompetensi dan ini yang mau saya kembangkan," tegasnya.
Olehnya itu, dia menegaslan bahwa tidak ada dalam kamusnya untuk maju 02 . Apalagi sebagai pengalaman dirinya sejak jadi Dekan FT UNM tidak pernah menjadi wakil Dekan. Begitu juga saat jadi Rektor UNM tidak melewati tangga sebagai wakil Rektor.
"Kata orang tidak bisa jadi rektor kalau tidak pernah jadi wakil dekan, wakil rektor tapi saya buktikan," analoginya.
Maka ditegaslan, jikalau kelak maju Pilgub hanya poaisi 02 tak dilanjutkan, karena masih ada di atasnya sehingga tidak leluasa mengambil kebijakan dalam rangka dengan tagline unggul maju dan sejahtera. Posisi 02 baginya susah untuk mewujudkan kalau duduk di pemerintahan sebagai wakil.
"Memang saya mau menuangkan ide dan pikiran secara maksimal di mana pun saya diberi amanah. Kalau amanah itu menjadi saya 02, saya tidak bisa karena banyak ide dan gagasan saya ambil kebijakan nantinya," bebernya.
Dia menambahlan, tujuan maju di Pilgub Sulbar bukan mencari kursi singgasana dan menikmati kekuasaan. Ia benar-benar mau kerja untuk daerahnya. Ia juga berfikir jika ditakdirkan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat . Itulah yang membuat panggilan jiwanya mengabdikan diri di Sulbar.
"Kalau keluarga itu, sudah tahu perjalanan hidup saya. Kalau saya mau sesuatu tidak ada yang mencoba tidak setuju. Karena sudah melihat buktinya semua. Alhamdulillah sudah kita wujudkan. Sehingga kita melangkah, keluarga memberikan dukungan. Karena sudah tahu perjalanan saya," jelasnya lagi.
Diakui jika, pernyataan teman-teman di beberapa perguruan tinggi sudah mendukung maju di Sulbar. Ini semua kata dia, perlu memang persiapan-persiapan matang karena sudah ada dukungan tokoh masyarakat di Sulbar.
"Potensi potensi itu ikatan alumni besar, mahasiswa perguruan tinggi besar, itu bisa memberikan dukungan. Artinya kalau semua pikiran ini harapan maju kitalah bagian dari pilihannya," sebutnya.
Terakhir dia menyampaikan jika, sejau ini komunikasi sama pimpinan parpol sangat lancar. Baik di Pusatz daerah hingga di Sulsel dan Sulbar. Semua agar menjaga hubungan yang baik.
"Sejau ini komunikasi lancar, baik NasDem, PDIP, Golkar, PAN, Demokrat, PKB, Gerindra. Saya akrab sama pengurus pusat dan daerah," pungkasnya.
Sebagai pengamat melihat peluang kedua figur ini. Apa peluang dan tantangan di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Pakar politik Unhas Makassar, Dr. Tasrifin Tahara menyebutkan, Prof Husin Syam Rektor Universitas Negeri Makassar, layak karena dianggap sebagai salah tokoh pendidikan pada universitas negeri di Kota Makassar yang merupakan putra Sulawesi Barat.
"Selama ini Prof. Husain sudah memobilisasi kapital dengan beberapa keahlian dalam ranah pembangunan di Sulawesi Barat," jelasnya.
Tak hanya itu, selama ini Prof. Husain yang melekat dengan simbolisasi Kebesaran Kampus UNM yang ditandai dengan beberapa program kerja yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
"Pola ini cukup efektif karena UNM identik dengan Prof Husain yang turut serta melegitimasi kefigurannya sebagai Tokoh yang layak memimpin Sulawesi Barat pasca kesuksesannya memimpin Universitas Negeri Makassar," terangnya. (C)