GOWA, RAKYATSULSEL - Memasuki cuaca ektrim yang diprediksi BMKG, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menginstruksikan sejumlah SKPD terkait dan seluruh camat untuk melakukan berbagai upaya antisipasi.
Salah satunya dengan memerintahkan untuk melakukan pemangkasan dan menebang pohon-pohon yang dianggap berbahaya serta mengecek titik-titik rawan banjir.
"Prediksi BMKG sampai 15 Oktober akan memasuki cuaca ekstrim. Sulsel tidak masuk kategori siaga, namun masuk dalam kategori waspada. Jadi segera DLH dan camat untuk melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berbahaya di wilayah masing-masing, jika ada pohon yang harus ditebang koordinasi dengan DLH dan ganti dengan pohon yang baru selain pohon trembesi," ungkapnya, saat memimpin Rapat Coffee Morning bersama SKPD dan Camat, di Baruga Karaeng Galesong, Senin (10/10).
Tak hanya itu, dirinya juga menyebut musim hujan akan masuk lebih cepat, dimana biasanya terjadi saat November, kini di Oktober musim hujan telah datang. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya banjir dirinya turut memerintahkan Dinas PUPR untuk memperhatikan saluran-saluran yang ada.
"Prediksi BMKG juga masuknya musim hujan lebih cepat dengan intensitas yang cukup tinggi. Segera Dinas PUPR untuk memperhatikan saluran-saluran khususnya di titik-titik rawan banjir seperti Depan Kantor Bupati, Jalan Tumanurung, Jalan Masjid Raya, Citra Garden, Yusuf Bauty, Andi Tonro, Tamarunang dan Bate Salapang," jelasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis mengaku pemangkasan pohon telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu khususnya di jalan-jalan protokol.
"Pemangkasan pohon sudah jalan dari kemarin-kemarin, tadi saja kita memangkas di Bontoramba Kecamatan Somba Opu, bahkan DLH juga jauh hari telah melakukan peremajaan pohon bekerjasama dengan Kodim 1409 mulai dari depan Kodim sampai poros Takalar yang saat ini sudah di wilayah Kecamatan Bajeng," katanya.
Selain pemangkasan pohon, Azhari mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan seluruh camat agar bisa melibatkan masyarakatnya di wilayah masing-masing ikut serta dalam mengantisipasi cuaca ekstrim.
"Langkah yang kita ambil melakukan koordinasi dengan para camat agar mampu melibatkan masyarakat khususnya melakukan pemangkasan-pemangkasan dan melaporkan pohon yang dianggap sudah berbahaya untuk kita tebang dan ganti dengan pohon flamboyan," jelas Azhari.
Olehnya dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berteduh dibawah pohon saat hujan yang ditambah dengan angin kencang dan tidak membuang sampah pada saluran air agar saluran tidak tersumbat dan mengakibatkan banjir. (*)