Pihaknya juga tak ingin tergesa-gesa, karena capres ini akan memimpin seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya satu atau dua Provinsi. Sehingga Anshari menegaskan bahwa capres yang maju dari PDIP nanti harus memiliki satu kriteria.
"Capres PDIP harus senapas dengan visi mis PDIP. Jadi semangat dari PDI Perjuangan, kami akan konsisten," pungkasnya.
Sedangkan, Pengamat Politik Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah menilai ada beberapa kemungkinan penyebab alasan PDIP belum menentukan calon presiden hingga detik ini.
"Kemungkinan, sampai saat ini Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tinggi dan didukung oleh sebagian konstituen PDIP di tingkat akar rumput belum kunjung direstui oleh Megawati sebagai capres usungan PDIP, dengan beberapa alasan tertentu," katanya.
Sedangkan di sisi lain, Puan Maharani yang merupakan penerus trah Soekarno, sampai saat ini masih memiliki elektabilitas rendah sebagai calon Presiden.
Lanjut dia, hal ini tentunya membuat PDIP berada dalam situasi dilematis, jika dukungan diberikan kepada Ganjar maka agak sulit bagi Puan untuk masuk dalam kontestasi Pilpres.
"Sehingga hal ini akan memperkecil peran trah Soekarno di internal PDIP di masa mendatang. Namun, jika Puan Maharani dipaksakan maju, maka akan sulit untuk memenangkan pilpres," jelasnya. (Yad/B)