Tim Gelora sukses meraih titel Grand Champion dan Justice League terpilih sebagai Most Agile Team.
Esperansya yang tergabung di tim All Star sukses membawa timnya memenangi kategori Most Collaborative Team. Otomatis, ada wakil Indonesia di setiap kategori pemenang kompetisi tahun ini.
"Pada kompetisi tahun ini, kesepuluh tim ditugaskan untuk berperan sebagai penasihat bisnis dalam memecahkan studi kasus bisnis yang realis dari ruang lingkup kerja," ungkap Elaine.
Panel juri tahun ini dipimpin oleh Elaine Hong dari ICAEW dan beranggotakan para eksekutif senior dan pemimpin di bidang akuntansi, bisnis, dan keuangan dari wilayah Asia Tenggara yakni Kong Lai San, Partner, Audit and Assurance Deloitte Singapore; Andy Tjia ACA, Investment Associate ADM Capital; Alexander Wung ACA, Assurance Director PwC Vietnam dan Vu Nguyen ACA, Director, South-East Asia-Global Energy Commodities Temasek.
Menurut Elaine, meski semua tim menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang sangat baik di babak Grand Final, tetapi para juri sepakat bahwa tim Gelora dari Indonesia layak mendapatkan gelar juara utama.
Elaine menyebutkan analisis dan rekomendasi bisnis yang inovatif dan baik serta berhasil menunjukkan dinamika tim yang kuat, tim Gelora pun berhak menerima hadiah uang tunai sebesar USD 7.500.
“Di ICAEW, saya dengan bangga mengatakan, kami percaya bahwa sangat penting untuk membekali para mahasiswa kami dengan keterampilan profesional dan soft skill, untuk memastikan bahwa mereka siap untuk memasuki dunia kerja," ujar Elaine.
ICAEW China & South-East Asia Business Challenge selalu menjadi platform untuk menarik minat mahasiswa berbakat yang menunjukkan keterampilan penting yang diperlukan dalam lingkungan bisnis saat ini.