Antisipasi El Nino, Pemprov Kerahkan 1.500 Penyuluh

  • Bagikan
Kepala Dinas TPH-Bun Sulsel, Imran Jausi.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cuaca ekstrem El Nino diprediksi akan berdampak pada 78 persen sampai 80 persen lahan pertanian di Indonesia.

Olehnya, pemerintah daerah diminta menyiapkan lumbung pangan di daerah masing-masing hingga tingkat desa sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak El Nino.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Imran Jausi mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian serta kabupaten/kota di Sulsel terkait dampak El Nino.

"Khusus Sulsel karena kita termasuk provinsi utama dalam hal ketersediaan pasokan nasional (beras) telah menyiapkan langkah-langkah dan sosialisasi. Pertama, tentunya dengan memaksimalkan manajemen air dan itu harus dibenahi," ujarnya.

Ia melanjutkan, pemaksimalan manajemen air harus dibarengi memastikan daerah aliran sungai terus dapat mengaliri irigasi sekunder. "Kemudian penyediaan pompa air, itu harus dipersiapkan dengan baik," tambahnya.

Ia memaparkan, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, data pemetaan terhadap wilayah yang masuk kategori rawan akan dampak El Nino itu ada tiga di wilyah Sulsel.

"Kalau Kita melihat lima tahun terakhir ini secara rata-rata memang ada 3 kabupaten yang potensi kekeringannya lebih tinggi dari kabupaten lain, Kementerian Pertanian menyebut itu adalah daerah rawan, yaitu Bone, Wajo, dan Soppeng," ulasnya.

"Yang dianggap rawan itu yang punya kekeringan diatas 5 ribu hektare, ada batas rawan, istilahnya dari kementerian itu ada zona merah, kuning, hijau. Zona merah itu yang saya sebut di tiga kabupaten tadi sebagai sentra produksi padi. Itupun tidak semua titik jadi rawan," imbuhnya.

  • Bagikan