PANGKEP, RAKYATSULSEL - Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) berkomitmen menjaga kelestarian terumbu karang untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan yang ada di Kabupaten Pangkep.
Komitmen tersebut disampaikan MYL saat menjadi pembicara di kegiatan “Big Build” dengan tema Restorasi Terumbu Karang melalui Kemitraan Di Indonesia, Oleh Indonesia dan Untuk Indonesia, yang dilaksanakan PT Mars Symbioscience Indonesia, Senin, (10/07/2023).
"Sebagai pemerintah kita telah mengupayakan berbagai upaya, termasuk bantuan untuk nelayan kita di wilayah kepulauan," kata
Di forum tersebut, MYL juga membeberkan nasib nelayan kepiting rajungan di Pangkep yang kerap mengalami kerugian.
"Maka dari itu, kita harus membuat konsep yang berkelanjutan, agar harga kepiting rajungan milik nelayan tidak turun dan bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan," tambahnya.
Selama ini Pemerintah kabupaten Pangkep memberikan bantuan alat tangkap untuk nelayan, yang ramah lingkungan, karena MYL menyadari laut Pangkep harus dijaga dari kerusakan.
"Kita terus mengupayakan agar laut terjaga dari tindakan melanggar hukum, seperti ilegal fishing, agar sumber-sumber daya yang ada di laut tetap terjaga," ujarnya.
MYL mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan PT. Mars Symbioscience Indonesia, yang melibatkan berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, LSM, pihak swasta, dan masyarakat untuk berkolaborasi secara masif dalam kegiatan restorasi terumbu karang dengan menggunakan metode MARRS (Mars Asissted Reef Restoration System).
Dia berharap, kegiatan tersebut mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat pulau nantinya. Dan juga mampu berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Pangkep.
Program restorasi terumbu karang yang dilakukan Mars Indonesia telah dilakukan sejak 2006 sampai sekarang. Namun, program dengan penguatan dan uji coba ilmiah baru mulai dilakukan pada 2017. Sejak saat itu, beberapa program restorasi terumbu karang kembali dilakukan, yakni Terumbu Harapan (2019) dan terbaru Big Build Indonesia (2023).
Melalui Big Build, Mars Indonesia bersama para mitra akan menanam 30.000 fragmen terumbu karang menggunakan 2.000 reef stars dalam waktu empat hari di Pulau Bontosua. Upaya ini sekaligus bertujuan untuk membantu mempercepat pemulihan lebih dari 185.000 meter persegi terumbu karang di berbagai lokasi di seluruh dunia pada tahun 2029. (Atho)