MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengancam akan membongkar Closed Circuit Television (CCTV) yang menunjukkan dugaan salah satu konsorsium yang memanipulasi opini publik soal pemilihan lokasi proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Konsorsium tersebut, ditengarai menyewa orang-orang tertentu untuk menyebar informasi seolah-olah penempatan lokasi selain di TPA Tamangapa itu buruk.
"Nanti saya sebar CCTV nya indikasi dugaan mereka menyewa orang-orang tertentu, nanti kita liat tunggu CCTV nya," ujar Danny, sapaan akrabnya, saat ditemui dikediamannya, Selasa (15/8).
Danny menyebut konsorsium tersebut bekerja sama dengan kontraktor lokal untuk memanipulasi opini publik. "Jadi salah satu kandidat yang memilih lokasi di situ yang berkolaborasi dengan kontraktor lokal," ucap Danny.
Tak hanya itu, Danny menyebut media sosial yang melakukan provokasi juga telah terindentifikasi oleh pemerintah pusat. Sehingga, Ia mewanti-wanti kepada pihak yang berusaha menyabotasi proyek PSEL ini untuk berhati-hati. Pasalnya, tindakan tersebut dapat dipidanakan. Apapalgi, proyek PSEL ini merupakan proyek strategis nasional (PSN).
"Hati-hati itu pidana. Ini PSN termasuk dengan media sosial yang memprovokasi itu sudah diidentifikasi di pusat, saya cuma bilang hati-hati karena ini proyek PSN," terang Danny.
Diketahui, warga Manggala dan Tamangapa melakukan aksi demo dan penutupan total Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa pada Senin (14/8) kemarin.
Aksi tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes atas keputusan Panitia Seleksi Mitra KSPI-PSEL yang telah membeli Lahan di Grand Enterno Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, sebagai lokasi pembangunan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Warga menuntut agar proyek PSEL dibangun di kawasan TPA Tamangapa, Kecamatan Manggala. (Shasa/B)