Pemkot Makassar Optimis Capai Target Zero Stunting pada 2024

  • Bagikan
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun, di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Senin (4/9). (foto: Shasa)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto optimis Kota Makassar dapat mencapai target zero stunting pada tahun 2024.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan mencatat saat ini angka stunting di Kota Makassar sekitar 18 persen .

Sedangkan, berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) Dinas Kesehatan Kota Makassar, per Februari 2023 tercatat 3,7 persen atau sekitar 3.255 anak.

Danny, sapaan akrabnya, berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah kota, pegawai pemerintah, dan restoran untuk mengatasi masalah stunting ini di Kota Makassar. Salah satu upayanya dengan menjadikan pegawai pemerintah Kota Makassar sebagai orang tua asuh bagi anak-anak stunting.

"Pemkot makassar memiliki pegawai 22.800 orang, kalau saya bagi, bisa satu anak, itu berapa orang dibagi internal saja," ucap Danny, saat ditemui usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun, di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Senin (4/9).

Tak hanya itu, upaya lainnya yang sudah terbukti dapat menurunkan angka stunting di Kota Makassar yakni program satu restoran satu anak, yang diinisiasi oleh Dr Udin Malik.

"Seperti idenya dokter Udin yang selama ini sudah jalan dan berhasil. Dokter Udin itu melapor sama saya, 20 hari sudah naik badannya melebihi apa yang menjadi target," terang Danny.

Ia menyebutkan total jumlah restoran yang ada di Kota Makassar sebanyak 5 ribu restoran. Di mana, jika satu restoran dapat mengasuh satu anak stunting maka, permasalahan stunting dapat diselesaikan.

"Saya berharap Makassar dapat menjadi kota pertama yangg mencapai zero stunting," tutup Danny.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Syahruddin mengatakan dari data E-PPGBM sebesar 3,7 persen, akan dilakukan validasi untuk mengetahui apakah data ini masih relevan atau tidak.

Hal itu dilakukan karena beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengunjungi kelurahan dalam rangka diskusi stunting melaporkan adanya penurunan kasus stunting yang dilakukan oleh kader dari DPPKB dan kader posyandu di kecamatan.

Maka dari itu, Syahruddin menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengumpulkan data stunting berdasarkan nama dan alamat (by name by address).

Dari hasil data yang diperoleh, nantinya akan dilaporkan ke Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk perencanaan lebih lanjut. "Berdasarkan data by name by addres ini nanti kami akan melaporkan bersama sama dengan pak wali untuk membagi habis," ujar Syaharuddin.

Syahruddin menambahkan dalam waktu dekat pihaknya bersama dinas kesehatan dan Wakil Wali Kota Makassar yang juga selaku  Ketua tim pengendali percepatan penurunan stunting Kota Makassar, Fatmawati akan melakukan rapat koordinasi terpadu.

"Sehingga ini memang perlu dilakukan rapat koordinasi terpadu untuk bagaimana kita menyamakan data ini," pungkas Syahruddin. (Shasa/B)

  • Bagikan