PDIP Sulsel Bantah Danny Mundur Ketua TPD Ganjar-Mahfud Karena Tekanan

  • Bagikan
Moh Ramdhan Pomanto

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mundurnya Danny Pomanto sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo - Mahfud Md di Sulsel mengejutkan. Bahkan sebagaian kalangan menyebutkan adanya tekanan dari petinggi negara di pusat.

Menanggapi hal itu, Pengurus PDIP Sulsel menegaskan tak ada tekanan dari pusat soal mundurnya Danny Pomanto sebagai Ketua TPD Ganjar Pranowo - Mahfud Md di Sulsel.

"Kami menegaskan, tidak ada tekanan dari pusat. Lalu juga pak Danny ditekan karena apa. Kalau kita bicara tekanan. Jadi tidak ada tekanan, pak Danny mundur karena aturan PKPU," kata Juru Bicara PDIP Sulsel, Iqbal Arifin, Selasa (31/10/2023).

Wakil ketua DPD PDIP Sulsel itu menegaskan jika, pihak PDIP akan "pasang badan". Kalaupun ada tekanan kata dia, tidak mungkin PDIP diam membiarkan kadernya tertekan.

"PDIP akan bersama dengan kadernya apabila ada sesuatu yang mau menekan kalau memang tekanan itu tidak berdasar," tegasnya.

Bahkan menurutnya, PDIP juga memiliki instrumen kekuatan di tingkat pusat sehingga jika ada perlakuan tak sedap ke kader, akan dikawal.

"Tekanan dari lawan memangnya PDIP tidak punya kekuatan membiarkan kadernya ditekan," tuturnya.

Dengan begitu  PDIP Sulsel memastikan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto tetap berada di tim pemenangan capres - cawapres, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.  

"Pak Danny Pomanto hanya  mundur sebagai Ketua TPD  Ganjar-Mahfud di Sulsel. Tapi tetap menjadi 'King Maker' pemenangan capres - cawapres  usungan PDIP, PPP, Perindo dan Hanura," jelasnya.

Menurut Iqbal,  mundurnya Danny Pomanto dari posisi Ketua TPD Ganjar - Mahfud merupakan imbauan dari PDI Perjuangan. Ini merupakan upaya mematuhi regulasi yang  ada.

Kendati jika merujuk pada  Pasal 63 ayat (1) PKPU Nomor 15 Tahun 2023,   kepala daerah dilarang menjadi  Ketua  Tim Pemenangan di Pemilu mendatang. Dimana kalau bupati/wali kota dilarang untuk jadi tim kampanye pemilu.

"Jadi sebenarnya kita tidak tau yah apakah tim pemenangan ini sama dengan tim kampanye tapi  kalau memang sama berarti kepala daerah itu harus cuti. Sehubungan dengan beliau,  Pak Danny,  kita PDI-P menjaga yang namanya aturan," ucap Iqbal.

Diungkapkan Iqbal, berdasarkan regulasi tersebut, Danny Pomanto sudah  menghadap ke Tim Pemenangan Pusat Ganjar-Mahfud. Sehingga hasil diskusi tersebut DPP PDIP menyarankan kepada Danny Pomanto untuk menimbang kembali.

Di DPP partai di situlah ada diskusi menyangkut itu, jadi DPP menyarankan untuk beliau kalau bisa memikirkan dulu karena harus cuti.

"Karena  Pak Danny sudah menjadi kader PDI Perjuangan,  memang penting  untuk menjadi Tim Kampanye Pemenangan Ganjar, tapi lebih penting  mengurus masyarakat. Tapi beliau tetap menjadi  pengusung Ganjar - Mahfud  walaupun tidak menjadi Ketua Tim," uangkap Iqbal.

Adapun sosok pengganti Danny menahkodai Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel, diungkapkan Iqbal, adalah  sosok milenial. Alasan memilih sosok milenial karena jumlah pemilih dari kalangan tersebut cukup besar. 

Dikatakan, memang Danny  mengikuti apa yang menjadi imbauan DPP Partai untuk tetap meneruskan jabatannya sebagai wali kota.

"Kita berembuk semua sebagai partai pengusung untuk  memilih milenial memimpin tim pemenangan di sulsel. Tapi Pak Dani tetap ikut dalam pemenangan itu, tetap menjadi dalam tim," tukasnya. (Yadi/B)

  • Bagikan