Petani di Bulukumba Keluhkan Kelangkaan Solar, Legislator Gerindra Minta Bupati Turun Tangan

  • Bagikan
Anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi Gerindra, Muhammad Bakti.

BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Musim kemarau saat ini telah membawa berbagai risiko yang perlu di waspadai. Musim kemarau menyebabkan cuaca panas dan kering yang ekstrem.

Selain meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, musim kemarau juga mengancam pasokan air
bersih, pertanian, dan ekosistem alam. Pertanian terganggu karena kekurangan air menyebabkan krisis pangan.

Saat ini, banyak warga memanfaatkan sisa air yang ada dialiran sungai. Warga menggunakan mesin pompa melakukan penyiraman tanaman pertanian dan perkebunan agar tidak mati.

Belakangan ini masyarakat menemui kendala ditengah musim kemarau ini. Petani butuh bahan bakar untuk memompa air. Namun, ternyata ada masalah, ada kelangkaan bahan bakar minya (BBM).

"Solar tidak ada di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum)," Muhammad Bakti, anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi Gerindra. BBM jenis solar ini cepat habis di SPBU," ungkap Muhammad Bakti, disidang paripurna DPRD Bulukumba.

Disidang paripurna yang dihadiri Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf, Muhammad Bakti meminta Bupati agar meminta Kapolres dan Dandim melakukan penelusuran.

Ia mengatakan, solar bersubsidi yang cepat habis di SPBU karena ada orang yang membelinya, solar  itu kemudian dikumpul dan diangkut ke Morowali. "Saya sampaikan ini supaya masyarakat bisa tahu penyebabbta," ujar Muhammad Bakti.

Ketua DPRD Bulukumba, H Rijal (F-PPP), mengakui bila BBM solar bersubsidi cepat habis di SPBU. Ia menyebut, ada pemasok solar dari Bulukumba yang ditangkap di Sinjai.

"Secepatnya kita akan undang pengusaha SPBU," kata Ketua DPRD Bulukumba, H Rijal. (Sal)

  • Bagikan