MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin menyatakan memberikan atensi kepada para kepala daerah untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah masing-masing.
Menurut Bahtiar, peningkatan produksi pangan merupakan salah satu langkah yang mesti diambil dengan melihat kondisi global cukup rentan terhadap ketersediaan suplai makanan yang disebabkan berbabagi faktor terutama perang dan El Nino.
“Saya baru ini diberi arahan oleh presiden dan menteri-menteri terkait. Bahwa situasi dunia hari ini sedang tidak normal dari sisi suplai bahan makanan. Karena ini akibat dari perang kemudian El Nino di banyak negara. Oleh karenanya, walaupun Sulsel masih kategori surplus dari sisi pangan. Bahkan kita menjadi lumbung pangan di Indonesia Timur Tetapi sebenarnya kita masih bisa meningkatkan produksi,” ujar Bahtiar, Selasa (31/10/2023).
Bahtiar mengatakan mendorong masing-masing pemerintah daerah untuk APBD 2024 dengan susunan yang disesuaikan dengan program nasional terutama dalam hal penguatan pangan.
“Korelasinya nanti untuk inflasi, perbaikan gizi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sasaran-sasaran itu harus paling utama program nasional,” sebutnya.
Ia menyampaikan, tak kalah penting juga kepala daerah mesti mampu menggerakkan ekonomi pada sektor swasta. Bahkan tak segan dirinya menyampaikan saat ini Pemprov Sulsel tengah meminta untuk tambahan KUR.
"Pemerintah sudah menyiapkan yang namanya Kredit Usaha Rakyat (KUR), Saya sedang meminta tambahan untuk KUR di tahun 2024,” bebernya.
Ia mengingatkan kepada para kepala daerah yang baru saja dilantik agar langsung menyingsingkan lengan baju untuk bekerja. Apalagi, kata dia, Mendagri akan terus melakukan evaluasi.
“Kepada Pj Wali Kota dan Pj Bupati langsung bekerja. Tidak ada waktu untuk bulan madu. Jadi langsung kerja. Mendagri akan mengevaluasi kita semua. buktikan kedua Pj ini memang negara menunjuk dia dan sesuai dengan harapan publik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan akan turut langusng memberikan evaluasi kepada para kepala daerah terutama para Pj Kepala Daerah.
“Kalau saya, tentu juga melakukan evaluasi terhadap bupati/wali kota. Khususnya daerah yang dipimpin penjabat, Nah saya kan perpanjangan tangan dari Kemendagri. Oleh karenanya ini yang harus saya sinergikan,” ujar Bahtiar. (Abu Hamzah/B)