Bank Sulselbar dan RSUD Massenrempulu Sosialisasi Penggunaan QRIS Dinamis

  • Bagikan
Pimpinan Bank Sulselbar, Andi Muhammad Reza saat sosialisasi penggunaan qris dinamis

ENREKANG, RAKYATSULSEL - Bank Sulselbar Enrekang bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Massenrempulu lakukan sosialisasi penggunaan qris dinamis, Kamis (16/11)

Kerja sama Bank Sulselbar dan RSUD Massenrempulu menjadikan RSUD ini, sebagai rumah sakit pertama di Sulawesi Selatan yang menggunakan qris dinamis sebagai sistem pembayarannya.

RSUD Massenrempulu menggandeng konsultan IT Bina Swamitra sebagai vendor pembuat aplikasinya. Sementara Bank Sulselbar menjadi pembuka kanal pembayaran.

Hal ini diinisiasi Bank Sulselbar sebagai komitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelayanan pembayaran kepada masyarakat. Juga dapat merubah pola fikir masyarakat tentang sistem digital yang menjadi tututan perubahan zaman.

Pimpinan Bank Sulselbar Enrekang, Andi Muhammad Reza menjelaskan, penggunaan qris dinamis menggunakan barcode yang berbeda di setiap transaksi.

Hal ini dinilai akan mempercepat pelayanan dan memperkecil kesalahan bayar dalam transaksi keuangan pasien. Secara otomatis, nominal pembayaran akan tertera setalah scan barcode.

"Tinggal scan dan nominal pembayaran secara otomatis akan muncul tanpa diinput lagi. Jadi pasien tidak perlu lagi cari uang kecil dan tidak perlu takut uang palsu, juga tidak ada lagi pembulatan bilangan desimal, juga ada bukti transaksi di aplikasi," kata Reza.

Dengan sistem pembayaran non tunai ini, pasien bisa membayar dari mobile banking manapun bahkan dengan dompet digital. Juga memudahkan sistem pembukuan dengan tersimpannya histori transaksi dalam aplikasi di rumah sakit.

Selain itu, Bank Sulselbar juga telah menyiapkan infrastruktur dengan membuka pelayanan di RSUD Massenrempulu untuk memberi kemudahan akses bagi masyarakat.

Direktur RSUD Massenrempulu, drg.Ira Desti Saptari menguraikan, penggunaan sistem digital diharapkan memudahkan masyarakat dalam transaksinya.

Selain itu, penggunaan sistem digital juga dianggap memudahkan pihaknya dalam mengelola keuangan dan kemudahan pencatatan transaksi.

"Selama ini, kami mengerjakannya secara manual setoran keuangan ke kas daerah. Dengan penggunaan sistem ini kan langsung masuk ke kas tanpa harus membawa uang tunai lagi," kata Ira.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengelolaan keuangan juga menjadi lebih baik dengan mengurangi peredaran uang tunai.

"Sistem digital dengan penggunaan qris dinamis ini akan sangat mengurangi kesalahan manusia dalam pengelolaan keuangan," pungkasnya. (Fadli)

  • Bagikan