BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Komisi D DPRD Bulukumba berencana menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus kematian ibu dan anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Yasira Bulukumba.
Kasus kematian ibu dan anak ini menjadi perhatian serius Komisi DPRD Bulukumba. RDP Komisi D DPRD Bulukumba dilakukan menanggapi keluhan keluarga korban kepada anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi PKB, Andi Soraya Widyasari.
Ketua Komisi D DPRD Bulukumba, Muhammad Bakti, kepada wartawan mengatakan RDP sangat penting untuk mengetahui dan mengungkap kasus kematian ibu dan anak. Apalagi kasus kematian ibu dan anak di Bulukumba bukan pertama kali terjadi, karenanya harus ada sikap tegas.
Anggota DPRD Bulukumba dari fraksi Gerindra, Muhammad Bakti, menegaskan RDP pasti akan
dilakukan. Sejauh ini, Komisi D menunggu waktu yang tepat untuk menggelar RDP dengan RSIA Yasira.
Andi Soraya Widyasari dari Fraksi PKB, kepada wartawan mengaku akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Sebab menurutnya kasus ini adalah kejadian yang luar biasa.
"Kasus kematian ibu dan anak di RSIA Yasira, merupakan pengaduan dan keluhan masyarakat. Kami di DPRD tidak main-main terkait kasus ini. Pihaknya sudah mengantongi data kuat atas kasus kematian ibu dan anak," ujarnya.
Direktur RSIA Yasira Bulukumba, dr. Asniar, kepada wartawan mengatakan kematian ibu dan anak dalam kasus ini karena emboli air ketuban.
Asniar membantah tudingan keluarga korban yang tidak mendapatkan pelayanan yang baik. Dalam menjalankan aktivitas medis di RSIA Yasira Bulukumba, pihaknya telah sesuai dengan Standar Operasional
Pelayanan. (Sal)