Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Aswar Hasan, menilai keterlambatan pembentukan tim pemenangan pasangan Amin bisa jadi adalah sebuah strategi untuk melihat langkah politik pasangan lain.
"Salah satu kelebihan itu kalau belakangan (bentuk tim pemenangan) jadi bisa mempelajari kelebihan dan kekurangan tim yang sudah ada. Jadi mungkin ini sangat hati-hati," ujarnya.
Dirinya menyebutkan ada kemungkinan pasangan AMIN sangat selektif memilih figur yang tepat untuk mengisi struktur tim pemenangan di pusat maupun di daerah.
"Mungkin harus hati-hati, sepertinya AMIN ini harus betul-betul selektif dalam memilih tim sukses yang tepat," katanya.
Sosok calon ketua tim pemenangan AMIN yang tepat untuk Sulsel, Aswar mengatakan tentu ketua tim pemenangan itu harus memiliki visi yang sama dengan visi pasangan AMIN tersebut sesuai tagline dan nama koalisinya yakni 'perubahan'.
"Saya tentu tidak etis menyebut nama (calon ketua tim). Tapi tentu tokoh yang memiliki visi reformasi dan punya komitmen untuk perubahan," sebutnya.
Kemudian, kata dia, sosok ketua tim pemenangan AMIN harus punya garansi terkait integritasnya. Dan untuk melengkapi bekal kriteria utama ketua tim pemenangan AMIN adalah dipercaya untuk memenangkan pasangan tersebut di Sulawesi Selatan.
"Tentu untuk bisa memenangkan itu harus punya kinerja tinggi dan bisa berkompetisi," jelasnya.