Dari Kampus ke Desa, Mahasiswa Unhas Perangi Stunting dan Politik Uang Bersama Masyarakat

  • Bagikan
Mahasiswa Unhas saat memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Bontobahari, Kecamatan Bontoa, Maros, Kamis (30/11/2023).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maros menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam upaya melakukan pencerahan ke masyarakat agar tahun politik ini mereka menolak perilaku politik uang ini. 

Bukan hanya itu, mahasiswa Unhas juga memiliki komitmen untuk memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat khususnya dalam menanggulangi masalah stunting dengan membagikan paket makanan bergizi untuk masyarakat binaan Posyandu di Desa Bontobahari, Kecamatan Bontoa, Maros, Kamis (30/11/2023) petang

Inisiatif ini sebagai respons terhadap tingginya angka stunting di Kabupaten Maros. Diketahui, prevalensi stunting di Kabupaten Maros berdasarkan SSGI 2022 sebesar 30,1% (kategori sangat tinggi) angka ini telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2021 sebesar 37.5%. 

Kasubag Administrasi Bawaslu Maros, Asri Said mengatakan  mengatakan mahasiswa magang dengan antusias membagikan informasi mengenai dampak negatif politik uang pada demokrasi dan masyarakat. Mereka berusaha membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya hak suara yang bersih dan tanpa pengaruh finansial yang merugikan.

"Dengan menggabungkan dua agenda besar ini, mahasiswa magang Unhas berharap dapat menciptakan perubahan holistik di masyarakat. Selain meningkatkan kesehatan anak-anak dan ibu hamil, mereka ingin memperkuat kesadaran masyarakat akan hak demokratis mereka yang harus dijaga dari praktik politik uang yang merugikan," kata Asri Said. 

Dirinya menyebutkan inisiatif ini mencerminkan komitmen mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam di masyarakat. "Dengan menyatukan dua isu kritis ini, mereka membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran signifikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berdaya," tutupnya. (Fahrullah/A) 

  • Bagikan