Partai Pengusung-Relawan Capres Belum Kompak

  • Bagikan
Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menghadiri peluncuran 1 Juta Juru Bicara (Jubir) Desa AMIN bersama Barisan Relawan Desa Anies-Muhaimin (BALAD AMIN) di Aula Pandansari, Taman Wiladarika, Cibubur, Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Pengusung dan relawan pasangan calon presiden hingga saat ini belum terlihat kompak dalam memenangkan pertarungan pada 14 Februari 2024. Tim relawan maupun kader partai politik terkesan jalan sendiri-sendiri.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto mengatakan itu sudah menjadi tren sejak Pemilu 2019. Koordinasi antar relawan dan partai pengusung kerap tidak berjalan dengan baik.
"Anehnya relawan bekerja lebih efektif dibandingkan mesin partai," ujar Andi Ali.

Berkacaya pada Pilpres 2019, seusai perhelatan politik para relawan mendapatkan posisi penting baik di pemerintahan maupun perusahaan milik negara. Situasi ini berkembang hingga kontestasi di tingkat provinsi hingga daerah-daerah.

"Ada relawan ini ada menjadi tim gtubernur, komisaris perusda. Kalau Pilpres menjadi komisaris BUMN dan dipekerjakan sebagai staf ahli di pemerintahan," imbuh dia.

Banyak relawan, kata Andi Ali, karena mengincar posisi strategis bila jagoan mereka menjadi pemenang. "Makanya mereka bekerja lebih efisien dan tidak terikat struktur partai, apalagi mendapatkan aliran dana besar baik dari kandidat maupun sponsor lainnya," kata Andi Ali.

Saat ini, menurut Andi Ali, bukan lagi rahasia jika para relawan mendapatkan dukungan dari sponsor untuk bergerak. "Tapi persoalanya tidak terkoordinasi dengan partai."

Andi Ali mengatakan, untuk partai politik lebih memberikan beban kepada caleg-caleg mereka saat melakukan kampanye."Dalam kampanye mereka membawa nama capres. Partai hanya berfungsi koordinasi saja, hanya caleg bekerja saja," ujar dia.

Ketua Partai Keadilan Sejahtera Sulsel, Amri Arsyid menyebutkan sejauh ini memang pihaknya sebagai pengusung Anies-Muhaimin belum pernah melakukan pertemuan dengan para relawan. Dirinya hanya menyebutkan baru akan melakukan konsolidasi.

"Dalam waktu dekat ini baru kami akan lakukan konsolidasi. Sebenarnya kami tinggal menunggu koordinasi tim pemenangan Provinsi yang masih berproses saat ini," kata Amri.

Caleg DPR RI ini menyebutkan pihaknya hanya sebatas koordinasi saja, walau tidak pernah turun sama-sama. "Sekarang saya lihat belum landing dengan baik, tapi nanti kami akan menyatakan aktivitas bersama-sama," ujar dia.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKB Sulsel, Syamsu Rizal mengatakan, ada beberapa relawan yang diajak koordinasi memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Namun, mantan wakil wali kota Makassar ini tidak mengetahui berapa jumlah relawan Anies-Cak Imin di Sulsel. Yang pastinya mereka bekerja sendiri dan ada yang terkoordinasi.

"Ada yang terkoordinasikan dan ada juga jalan sendiri. Kalau kami anggap bisa bersinergi kami bersinergi dalam artian koordinasi teknis di lapangan," ujar dia.

Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TKD), Prabowo-Gibran, Darmawangsyah Muin menyebutkan relawan yang terdaftar khususnya di Sulsel ada sekitar 30 relawan.

"Kami kami di TKD Prabowo-Gibran ada tim khusus membawahi mereka (relawan). Jadi TKD hanya sebagai fasilitator saja," ujar Darmawangsyah.

Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan parpol dan relawan memiliki sekretariat sendiri, namun dalam kegiatan-kegiatan tetap disatukan. "Kita terkoordinasi semua jika ada kegiatan besar," imbuh dia.

Namun kata dia, di lapangan dia sering beririsan saat mensosialisasikan pasangan nomor urut dua. "Jadi kami ini hanya sebagai fasilitator (untuk relawan) dengan menyampaikan jika di wilayah ini kita lemah, di sini kita kuat," kata dia. (fahrullah/C)

  • Bagikan