Film “Pulang Tak Harus di Rumah” Undang Antusias Berbagai Tokoh dan Tenaga Pendidik

  • Bagikan
Beberapa tenaga pendidik antusias berfoto sebelum nonton film Pulang Tak Harus di Rumah

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - "Pulang Tak Harus di Rumah", sebuah film keluarga garapan Sutradara Rusmin Nuryadin akan menghiasi layar bioskop mulai 15 Januari mendatang. 

Sebagai pembuka, pemain dan kru film Pulang Tak Harus di Rumah menggelar Gala Premiere film di Cinepolis Phinisi Point, Makassar, Senin (8/1/2024).

Pada kegiatan tersebut, hadir ratusan tenaga pendidik dan tokoh-tokoh penting Sulsel seperti Ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari, Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem, Kepala Dinas Kominfo Ismawaty Nur dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim, sukses menuai pujian para pencinta film di Makassar. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim yang berperan sebagai Kepala Sekolah  dalam film berdurasi 79 menit ini. Film Pulang Tak Harus Rumah mempromosikan nilai-nilai pendidikan karakter yang sejalan dengan program pemerintah Kota Makassar Jagai Anakta dan 18 Revolusi Pendidikan.

"Saya kira filmnya sangat bagus dan mendidik. Ke depan kami akan mewajibkan anak sekolah untuk menonton film ini," ucapnya 

Produser Film, Liani Kawati mengatakan,  ini pertama kalinya di Makassar menggunakan metode pendistribusian yang berbeda.

“Kami dari tim DL Entertainment melakukan pendistribusian film ke berbagai kota dengan menggandeng  bioskop lokal, dan khususnya mengajak sekolah-sekolah untuk ikut terlibat dalam  mempromosikan film ini," katanya.

Pulang Tak Harus Rumah merupakan film produksi DL Entertainment yang akan tayang regular di bioskop CGV Panakukang Square dan Cinepolis Mal Pipo Makassar mulai tanggal 15 Januari 2024. 

Selain di Kota Makassar, film ini juga tayang di Kendari, Baubau, Kolaka, Kabupaten Bone, Sengkang, Kota Palopo, Balikpapan dan Samarinda. 

Film ini diharapkan menjadi inspirasi dan sarana pendidikan yang menyenangkan bagi penontonnya, khususnya anak-anak, sambil menikmati keindahan cerita yang dihadirkan.

Aspek global dengan cita rasa lokal juga terasa dengan menghadirkan nuansa-nuansa khas kebudayaan Bugis-Makassar. Tak ayal, film ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dari segala usia. (Hikmah/B)

  • Bagikan