Menurutnya, dalam debat tersebut, Gibran dan Mahfud juga sempat terlibat aksi saling sindir saat sesi tanya jawab. Salah satunya saat Gibran melontarkan pertanyaan tentang greenflation.
"Istilah yang merujuk pada kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau," tuturnya.
Kata dia, padahal pertanyaan itu mendapat respons miring dari Mahfud karena menganggap Gibran hanya memberi pertanyaan menjebak.
Dari sesi tersebut, Hajar menilai Gibran keliatan culas dan tak beretika. Mestinya tidak dipertontonkan diruang publik seperti debat, hal ini tak pantas di tiru.
"Anak ingusan seumur jagung yang terkesan yaa beginilah jadinya, khalayak ramai berharap panggung debat ini sebagai arena adu gagasan, konsep startegi dalam membangun, memajukan bangsa dan negara," harapnya.
Dia menambahkan, diksi dan argumentasi yang dikemas apik dan menarik sehingga keliatan nilai kualitas panggung debatnya.
Kemudian hadirnya Gibran ini malah mencederai, merusak arena debat karena seolah-olah menjadi virus melalui narasi yg ngawur dan gimik yang dibuat-buat keliatan tidak beretika.
"Seharusnya Gibran ini dikembalikan ke bangku sekolah dasar belajar dasar-dasar etika sopan santun," tegasnya.
Selain itu, gimik saling menjatuhkan dalam debat hanya mencontohkan etika politik yang buruk terutama bagi anak muda.